Abu Bakar Baasyir Bebas
Soal Pengaruh Abu Bakar Ba’asyir Usai Bebas, Pengamat Terorisme: Tak Perlu Khawatir
Pengamat terorisme, Al Chaidar mengatakan setelah menjalani hukuman penjara 15 tahun, pengaruh Abu Bakar Ba'asyir tak adda lagi di jaringan terorisme
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir akhirnya bebas, setelah mendekam 15 tahun di Lapas Gunung Sindur, Bogor.
Bebasnya Abu Bakar Baasyir tidak perlu dikhawatirkan oleh pemerintah dan semua pihak, terkait gerakan terorisme di dalam negeri.
Hal itu disampaikan pengamat terorisme, Al Chaidar. Dia mengatakan, setelah menjalani hukuman penjara 15 tahun, pengaruh Ba'asyir sudah tidak ada lagi ke berbagai jaringan terorisme di dalam maupun di luar negeri.
Baca juga: Tiba di Ponpes Ngruki, Inilah yang Dilakukan Abu Bakar Baasyir Pertama Kali Usai Bebas Murni
Baca juga: Begini Kesan Pertama Abu Bakar Baasyir saat Bebas dari Lapas Gunung Sindur
"Ustadz ABB (Ba'asyir) tidak berpengaruh lagi terhadap gerakan terorisme," kata Chaidar saat dihubungi, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, Ba’asyir hanya menjadi ulama radikal, organik, oposan, dan tanpa jaringan ke berbagai gerakan terorisme seperti dulu.
Oleh sebab itu, Chaidar menilai pemerintah, kepolisian, maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap Ba'asyir.
"Tidak perlu dikhawatirkan, pengawasan juga tidak perlu karena itu akan menimbulkan reaksi balik yang negatif," ucap Chaidar.
Abu Bakar Ba'asyir bebas murni seusai mendekam 15 tahun di balik jeruji besi.
Jumat (8/1/2020) menjadi waktu dimana pendiri Ponpes Al-Mukmin itu bisa keluar dari Lapar IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Abu Bakar Ba'asyir kini telah sampai di Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Sementara itu, Pengamat Radikalisme dan Terorisme, Tayyip Malik menilai bebasnya Abu Bakar Ba'asyir merupakan hal yang dinantikan kalangan tertentu.
"Abu Bakar Ba'asyir tokoh kharismatik lintas jamaah jihad. Tentu bebasnya ABB disambut sukacita," kata Tayyip kepada TribunSolo.com, Jumat (8/1/2021).
"Namun ada catatan, ada sukacita yang positif dan destruktif," tambahnya.
Dari sukacita destruktif, Tayyip menilai bebasnya Abu Bakar Ba'asyir berpotensi menarik jaringan terorisme.
Namun ia tak yakin jika pendiri ponpes Al Mu'min itu bakal menjadi tokoh sentral seperti puluhan tahun lalu.
"Kelompok terorisme masih terus ada. Tapi kecil kemungkinan ABB tidak akan berperan lagi atau menjadi "personal trigger" dalam aksi-aksi terorisme," terangnya.
Agar hal tersebut tak terjadi, Tayyip pun menggarisbawahi pentingnya peran keluarga.
Termasuk membatasi Abu Bakar Ba'asyir agar tak berdialog dengan kelompok ekstrimis.
"Peran keluarga sangat penting, untuk memulihkan atau rehabilitasi fisik maupun non fisik. Non fisik termasuk persoalan ideologis," aku dia.
"Karena ada catatan bahwa Abu Bakar Ba'asyir pernah berbait kepada ISIS," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Abu Bakar Ba'asyir Bebas Murni, Peran Keluarga Tetap Penting, Ini Penjelasan Pengamat Terorisme, dan di Tribunnews.com dengan judul Pengamat: Tak Perlu Khawatir, Abu Bakar Ba'asyir Tak Berpengaruh Lagi Terhadap Gerakan Terorisme
