Dugaan KDRT

Ibu di Demak Dipenjarakan Anak Kandung, Gegara Baju Dibuang dan Wajah Tak Sengaja Kena Kuku

Seorang anak kandung berinisial A melaporkan ibunya S (36) ke polisi.Kabar ini  datang dari Demak, Jawa Tengah. 

(KOMPAS.COM/ARI WIDODO)
S (36) didampingi kuasa hukumnya Haryanto menunjukan surat penahanan sebelum digelandang ke sel tahanan Polres Demak Jawa Tengah, Jumat (8/1/2021) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Peristiwa pertengkaran ibu dan anak yang berujung ke polisi ini bikin miris. Kabar ini  datang dari Demak, Jawa Tengah. 

Seorang anak kandung berinisial A melaporkan ibunya S (36) ke polisi.

Sang ibu bahkan kini harus mendekam di penjara dan terancam hukuman 5 tahun bui.

Adapun kronologi peristiwa tersebut, ternyata cukup membuat mengelus data.

Sebab, pertengkaran disebutkan berawal dari baju sang anak yang dibuang S, hingga kuku S yang tak sengaja mengenai wajah sang anak saat insiden.

Baca juga: Daftar Upah Minimum 2021 di 34 Provinsi, UMP Yogyakarta Terendah Rp 1.765.608, Bagaimana di Kotamu?

Baca juga: Razia Warga Tanpa Masker, Petugas Gabungan Datangi Pasar Tungging Belitung Kota Banjarmasin

Namun sang anak menolak saat dimediasi dan memilih tetap membawa persoalan dengan ibu kandungnya ke ranah hukum.

Ibu berinisial S itu akhirnya dikenai pasal penghapusan KDRT dan penganiayaan serta terancam lima tahun penjara.

Menurut pengakuan S, peristiwa itu disebabkan lantaran persoalan pakaian.

Sang anak tak terima pakaiannya dibuang oleh ibu kandungnya.

"Dia tak terima pakaiannya saya buang sambil mendorong saya. Secara refleks saya pegang kerudungnya dan wajahnya kena kuku saya," kata S di Mapolres Demak, Jumat (8/1/2021).

S (36) didampingi kuasa hukumnya Haryanto menunjukan surat penahanan sebelum digelandang ke sel tahanan Polres Demak Jawa Tengah, Jumat (8/1/2021)
S (36) didampingi kuasa hukumnya Haryanto menunjukan surat penahanan sebelum digelandang ke sel tahanan Polres Demak Jawa Tengah, Jumat (8/1/2021) ((KOMPAS.COM/ARI WIDODO))

Perempuan yang bekerja sebagai penjual pakaian di Pasar Bintaro itu menjelaskan, dirinya memiliki alasan membuang pakaian-pakaian sang anak.

S mulanya bercerai dengan sang suami. Anaknya kemudian tinggal bersama suaminya di Jakarta pascaperceraian tersebut.

Semenjak saat itu, S menilai A menjadi membencinya.

"Sejak ikut mantan suami, anak saya ini selalu menentang," kata S.

Saat A datang ke rumah untuk mengambil pakaian, ternyata baju-bajunya telah dibuang oleh S.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved