Banjir di Kalsel

VIDEO Banjir di Kalsel, Pengungsi dari Kabupaten Banjar Ini Teringat Gabah Senilai Rp 25 Juta

Pengungsi banjir besar dari Kabupaten Banjar berdatangan ke Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalsel.

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Alpri Widianjono

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sambil duduk selonjoran, Arbainah (54), duduk termenung. Matanya menatap kosong ke depan, pikirannya seperti melayang kemana mana.

Di sampingnya tiga cucu asyik bermain berlari-lari di halaman Masjid Darussolihin, Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (19/1/2020) sore.

Nenek tiga cucu yang kini mengungsi di salah satu masjid ini mengaku masih sedih saat meninggalkan rumahnya di Sungai Pinang Baru RT 2, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Sebab sebelum dia mengungsi, di dalam rumah terdapat dua buah motor dan 400 blek banih (gabah) yang baru dua bulan panen dan siap dijual.

Baca juga: Stok Beras di Pasar Bauntung Banjarbaru Menipis, Pedagang Ancang-ancang Naikan Harga

Baca juga: Peduli Korban Banjir, Kawan Kita Salurkan Bantuan ke Lima Titik di Banjarbaru

"Makanya saya memikirkan itu. Kalau dijual banih itu seharga Rp 25 juta lebih," kata istri dari Jumanang ini.

Arbainah tidak menyangka banjir yang terjadi sejak 9 hari lalu di daerahnya, ketinggiannya hingga sedada orang dewasa.

"Awalnya hanya selutut saja, kami biasa. Lalu makin hari makin tinggi dan kami disuruh mengungsi dengan meninggalkan dua buhan motor dan banih, mungkin sudah rusak karena beberapa hari terendam," kata dia lirih.

Tahun lalu, saat panen, dia bisa memperoleh 512 blek beras jenis unus mayang hasil di lahan miliknya seluas 50 borongan. Plus, lahan pinjaman seluas 20 borongan.

Baca juga: Pemko Banjarbaru Buka Posko Induk Peduli Banjir

Baca juga: Peduli Korban Banjir, Kawan Kita Salurkan Bantuan ke Lima Titik di Banjarbaru

"Harga jual tahun laku satu blek bisa berkisar antara Rp 48.000-Rp 50.000. Bisa dikalikan sendiri saja jika dapat 512 blek dikurangi zakat, kalau dimakan sendiri 4 tahu. Tidak habis," paparnya.

Kini Arbainah bersama 17 kepala keluarga lainnya asal Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar ini mengungsi di rumah rumah warga di Kelurahan Guntung Manggis Kota Banjarbaru tersebut sejak 3  hari terakhir. 

"Selama hidup 54 tahun, tidak lernah banjir sebesar ini, bahkan sampai mengungsi," imbuhnya.

Pos pengungsian di Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (19/1/2020) sore.
Pos pengungsian di Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (19/1/2020) sore. (BANJARMASINPOST.CO.ID/KHAIRIL RAHIM)

Pengungsi lain, Salamiah (35), mengaku sempat 2 hari tidur di perahu kecil. Sampai akhirnya disuruh mengungsi saat banjir yang semakin hari semakin meninggi.

Baca juga: Banjir di Kalsel, Relawan BPBPK Kalteng Suplai Makanan untuk Pengungsi di Banjarbaru dan Martapura

Baca juga: VIDEO Banjir di Kalsel, OSIS SMPN 11 Banjarbaru Salurkan Bantuan kepada Siswa Terdampak

"Di rumah, air terus naik. Awalnya semata kaki, naik selutut, lalu tidak bisa tidur di rumah," katanya.

Anggota DPRD Banjarbaru, Emi Lasari, datang berkunjung ke pos pengungsi Guntung Manggis ini.

Disebutnya, jumlah pengungsi di tempat ini adalah yang terbanyak di Banjarbaru, 525 orang. Ada juga yang menempati rumah warga yang kosong.

(Banjarmasin post.co.id/Khairil Rahim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved