Melihat Proses Bikin Kue Apam Barabai
Kuliner Kalsel Apam Barabai Gunakan Daun Dadap, Hasilkan Cita Rasa Khas
Daun dadap yang digunakan perajin di Kota Barabai sebagai alas adonan Apam Barabai di cetakan supaya menghasilkan cita rasa yang khas dan nikmat.
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Salah satu ciri Apam Barabai, kue sangat khas dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, adalah adonannya yang dicetak menggunakan daun dadap.
Ya, daun dari pohon kayu dadap adalah pohon yang sudah langka di Kota Barabai.
Meskipun perajin kue ini rata-rata menanamnya, tapi sudah banyak yang tua dan lapuk sehingga sebagian perajin yang tak mau repot mencari daun dadap, mengganti alas cetakan tersebut dengan bahan plastik.
Beberapa perajin tetap mempertahankan bahan daun dadap sebagai alas cetakan. Alasannya, agar produk tetap natural, atau alami.
• Kuliner Kalsel, Hj Ida Lupina Keluarga Perintis Kue Apam Barabai
• Kuliner Kalsel Apam Barabai, BIsa untuk Oleh-oleh
“Kami bisa membedakan, cita rasa apam yang alas cetakannya pakai daun dadap dengan pakai plastik. Tentu lebih enak pakai daun dadap,” jelas Rizali Hadi, putra penerus usaha apam Hj Ida Lupina di Kota Barabai, Kabupaten HST.
DIjelaskan, daun dadap sendiri, bisa dipakai berulang kali, sampai 10 kali sebagai alas loyang saat mengukus apam.
Rizali mengatakan, di belakang rumahnya ada pohon dadap. Namun pasca diterjang banjir, pohon mati karena patah.
Meski demikian, upaya pelestarian pohon dadap dia lakukan dengan menanam di lahan yang dimilikinya di Kota Paringin, Kabupaten Balangan.
• VIDEO Apam Viral di Barabai HST, Pembeli Pun Sampai Antre Pakai Nomor
• Pasar Apam dan Pakasam HST Bakal Ditata, Ini Tujuannya
“Mengapa ditanam di Paringin, karen lahan dj sekitar rumah kami sempit,” tuturnya.
Disebutkan, daun dadap sebagai bahan cetakan alami Apam Barabai tak akan tergantikan dengan bahan lain, karena menyangkut citarasa.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)