Berita Banjarbaru
Harga LPG 3 Kg Melambung, DPRD Kalsel Sarankan Razia Pendistribusian
Kelangkaan LPG mendorong DPRD Kalsel mengusulkan agar dilakukan razia dalam hal pendistribusian supaya diketahui penyebabnya.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kelangkaan LPG 3 kg terjadi di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kalaupun warga mendapatkannya, harga yang harus dibayar dinilai sangat mahal, bisa mencapai Rp 50.000.
Atas kondisi demikian, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Rabu (16/2/2021), menyebutnya akibat suplai yang terhambat.
Stok LPG di Depo Pertamina, cukup dan aman. Namun permasalahannya adalah suplai yang terhambat karena beberapa ruas jalan dan jembatan yang rusak dan terputus akibat banjir beberapa waktu lalu.
Baca juga: Gas LPG 3 Kg di Banjarmasin Langka, Warga Rela Antre Sejak Selasa Pagi di Pangkalan
Baca juga: Warga Kabupaten Tanbu Sulit Dapat LPG 3 Kg, Disdagri Tanahbumbu Beri Penjelasan
Karena itu, lanjut dia, terjadi hambatan di jalur distribusi antar daerah.
Titik jalur distribusi yang mengalami hambatan adalah di kawasan Kayutangi Banjarmasin ke Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Sebab, lanjutnya, truk pembawa gas harus diangkut pula menggunakan feri dari Depo Pertamina.
Selain itu, jalur Jalan Sungai Tabuk juga rusak berat, jembatan Mataraman, dan jembatan Pabahanan Tala yang kondisi sekarang ini belum bisa dilewati truk besar. Semua itu menjadi kendala.
Baca juga: Tertibkan Distribusi LPG 3, Satpol PP Tala Kini Garuk Pangkalan LPG 3 Kg
Baca juga: Warga Pulaulaut Kabupaten Kotabaru Kesulitan Membeli LPG 3 Kg
"Sehingga, suplai LPG sangat kurang, mengalami keterlambatan. Berakibat, menipisnya ketersediaan di daerah . Akibat lamanya perjalanan, biaya angkutan dan buruh bertambah, plus kelangkaan tersebut, harga pun jadi mahal," jelasnya.
Tambahnya lagi, permasalahan intinya adalah akibat infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir.
Upaya yang sudah dilakukan , Pertamina menyewa feri sendiri khusus untuk menyeberangkan armada pengangkut BBM dan LPG dari Kayutangi Banjarmasin ke Handil Bakti Kabupaten Batola.
"Pasokan BBM dan LPG untuk Banua Anam, sebagian dipasok lewat Balikpapan Kaltim. Begitu pula untuk Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru, pasokan ditempuh melalu jalur laut dari Balikpapan," jelasnya.
Baca juga: Elpiji Melon Langka di Banjarmasin, Warga Berburu Hingga ke Kabupaten Batola
Baca juga: Demi Dapatkan LPG 3 KG, Warga Sungai Pinang Banjar Naik Perahu Tembus Banjir ke Lokasi Operasi Pasar
Sementara itu anggota Komisi III DPRD Kalsel, H Hormansyah, meminta agar pengawasan distribusi diperketat serta penindakan terhadap penyimpangan atau pelanggaran lebih dipertegas.
Pengawalan atau pengawasan, menurutnya, minimal mulai dari agen sampai pangkalan.
Ia menduga ada hal yang tidak beres dan perlu penelusuran terhadap distribusi gas LPG subsidi yang kini sulit diperoleh dan harganya melambung. Dirinya juga mendukung razia distribusi LPG.
"Demi penertiban atau meminimalkan permasalahan penyaluran dan pengguna gas LPG 3 kg, saya dukung rencana sweeping," ujarnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)