Erupsi Merapi
Gunung Merapi Keluarkan 6 Kali Guguran Lava Pijar dan Hembuskan Awan Panas Cuma dalam 6 Jam
Berdasarkan pemantauan BPPTKG Jumat 26 Februari 2021 sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB sudah terjadi enam kali guguran lava pijar
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali meluncuran awan panas guguran sejauh 1.500 meter pada Jumat (26/2/2021) pagi.
Luncuran awan panas guguran tersebut dilaporkan mengarah ke arah barat daya.
“Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 26 Februari 2021 pukul 04.39 WIB,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Hanik Humaida saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/2/2021).
Informasi tersebut juga disampaikan melalui akun media sosial Twitter BPPTKG.
Baca juga: Gunung Merapi Kini Punya Dua Kubah Lava, Pertama Kali Dalam Sejarah Merapi
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 600 Meter, Mengarah ke Hulu Kali Krasak dan Boyong
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Ini Alasan BPBD Belum Evakuasi Warga Kabupaten Magelang, Video saat Meletus
Berdasarkan pemantauan BPPTKG pada hari ini, Jumat (26/2/2021), sejak 00.00 WIB hingga 06.00 WIB sudah terjadi enam kali guguran lava pijar.
"Guguran lava pijar 6 kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 Meter ke arah Barat Daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Dalam waktu pemantauan tersebut juga terpantau adanya awan panas guguran pada 04.39 WIB.
Awan panas ini meluncur ke arah barat daya sejauh 1.500 meter.
Hanik mengatakan, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter. Durasi Awan panas guguran tercatat 130 detik.
"Tinggi kolom tidak teramati karena visual Gunung Merapi berkabut," katanya.
Dalam waktu pemantauan tersebut, BPPTKG juga mencatat dalam enam jam ada 41 kali gempa guguran dan satu kali gempa tektonik.
Hingga kini, status Gunung Merapi masih siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.