Berita Tanahlaut
Sukar Dapatkan Elpiji Melon, Sebagian Warga Muara Asamasam Tala Gunakan Kayu Bakar
Hampir sebagian warga Muara Asamasam beralih menggunakan kayu bakar, setelah kesulitan mendapatkan elpiji melon
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Beban hidup di tengah berkepanjangannya pandemi corona virus diseases (covid-19) saat ini dirasakan kian berat oleh warga Desa Muara Asamasam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hal itu menyusul sulitnya warga setempat mendapatkan liquified petroleum gas (LPG) subsidi kemasan tiga kilogram atau yang kerap disebut elpiji melon.
Penyebabnya lantaran ketiadaan pangkalan elpiji di kampung nelayan tersebut.
"Sudah lama juga, sudah ada setahunan ini. Padahal dulu ada dan sangat membantu warga," ucap Amat, warga Muara Asamasam, Minggu (28/2/2021).
Baca juga: Beberapa Hari Hilang, Lansia di Tala Ditemukan Tak Bernyawa dengan Kondisi Tubuh Begini
Ia berharap pemerintah segera mengatasi hal itu sehingga pangkalan di kampungnya kembali mendapatkan pasokan elpiji.
Pasalnya sejak ketiadaan pangkalan, sangat susah mencari elpiji melon karena harus 'mengemis-ngemis' ke desa-desa lain.
Itu pun belum tentu dapat.
Misal dapat di warung eceran, harganya cukup mahal hingga Rp 60 ribu dan bahkan lebih.
"Jadi ini ya kepaksa nyari kayu bakar untuk memasak," sebutnya.
Baca juga: Kecamatan Takisung Tuan Rumah MTQ di Tanahlaut, Bupati Tala Berharap Ini Momentum Perkuat Keimanan
Diakuinya menggunakan kayu bakar memang hemat, tapi ribet juga lantaran telah terbiasa menggunakan elpiji.
Kepala Desa Muara Asamasam H Zainuddin ketika dikonfirmasi membenarkan sejak sekitar setahun silam tak ada lagi pangkalan di kampungnya.
"Dulu kami sendiri yang bantu warga mendirikan pangkalan. Awalnya lancar, tapi sejak agennya berpindah kepemilikan setahunan lalu, sejak itu kami tak dapat pasokan lagi," ucapnya.
Dirinya pernah menanyakan mengenai hal tersebut ke pihak agen baru tersebut.
Baca juga: Suami Penebas Istri Pakai Samurai Dibekuk Polisi di Gambut Kabupaten Banjar
"Katanya daftar nama pangkalan kami sudah tidak ada lagi. Bingung juga kami kok bisa begitu," ucap Zainuddin.