Berita Internasional
Amerika Tuding Rusia Lancarkan Kampanye Menyesatkan Soal Vaksin Covid-19 Selain Produksinya
Di tengah pandemi global covid-19,Amerika Serikat menuding Rusia telah melakukan kampanye menyesatkan soal vaksin selain produksi Rusia.
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Di tengah pandemi global covid-19,Amerika Serikat menuding Rusia telah melakukan kampanye menyesatkan soal vaksin selain produksi Rusia.
Kampanye menyesatkan itu dilakukan melalui platform online yang diduga dioperasikan intelijen Rusia.
Disinformasi yang disebarkan platform itu tentang dua vaksin virus corona yang digunakan di Amerika Serikat (AS).
Hal itu membuat pemerintahan Presiden Joe Biden meradang.
Baca juga: Pernah Ingin Bunuh Diri, Meghan Markle Ungkap Kerajaan Inggris Khawatirkan Kulit Gelap Archie
Baca juga: Keluarga Berpenghasilan Rp 1,4 Miliar Setahun di Amerika Dapat BLT Rp 20 Juta Bulan Ini
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi temuan itu kepada CNN pada Minggu (7/3/2021).
Menurutnya, Global Engagement Center (GEC) mengidentifikasi tiga outlet Rusia yang dimaksud, yaitu News Front, New Eastern Outlook dan Oriental Review.
Ketiganya disebut tidak hanya menyebarkan informasi yang salah tentang virus, tetapi juga mengenai organisasi internasional, konflik militer, protes. Termasuk juga masalah memecah belah lainnya yang dapat dieksploitasi Rusia.
Situs-situs ini semua bervariasi dalam jangkauan, nada, dan audiensnya. Tetapi semuanya menyebarkan propaganda dan disinformasi Rusia.
“Penemuan Departemen Luar Negeri tentang hubungan antara situs-situs ini dan Intelijen Rusia adalah hasil dari kesimpulan antarlembaga bersama," ungkap Juru Bicara Pemerintah AS itu.
Menurut keterangan dalam situsnya, GEC memimpin upaya untuk mengenali, memahami, mengekspos, dan melawan propaganda asing dan non-negara. Termasuk tentang upaya penyebaran informasi yang salah dengan maksud untuk merusak atau memengaruhi kebijakan, keamanan, atau stabilitas AS, sekutunya, dan negara mitranya.
Kampanye menyesatkan itu dilakukan saat AS dan negara lain berlomba untuk memvaksinasi penduduk menggunakan tiga vaksin yang dikembangkan dalam waktu singkat, oleh pembuat obat Pfizer/BioNTech, Moderna dan Johnson and Johnson.
Pejabat AS telah bekerja untuk meningkatkan kepercayaan pada vaksin Covid-19 tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya penelitian awal menunjukkan tingkat keraguan terhadap vaksin mengkhawatirkan di antara beberapa orang.
Saat ini, kepercayaan masyarakat pada vaksin Covid-19 mulai tumbuh seiring dengan kemajuan peluncuran vaksin Covid-19 di berbagai negara.
Seorang juru bicara Kremlin membantah pemberitaan yang pertama kali dilaporkan The Wall Street Journal ini. Rusia menyatakan badan intelijen negara itu menentang kampanye disinformasi.
