Berita Tanahlaut

Pantau Progress Penanganan Limbah Kebun Sawit di Jorong, Fakta Ini yang Ditemui Dinas LH Tala

DPRKPLH Tanahlaut kembali turun ke lokasi luapan limbah kebun sawit di Jorong

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/idda royani
PANTAU - Rombongan DPRKPLH Tala bersama pihak Kecamatan Jorong dan manajemen PT CPKA melakukan pemantauan pembikinan tanggul, Jumat (12/3) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pejabat  Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Tanahlaut (Tala), kembali turun ke lokasi luapan limbah kebun sawit di Jorong, Jumat (12/3/2021).

Kegiatan itu bertujuan memantau progress penanganan limbah kebun yang dilakukan PT Citra Putra Kebun Asri (CPKA).

Pertengahan Februari lalu, DPRKPLH Tala memerintahkan manajemen perusahaan swasta itu mengatasi persoalan lingkungan tersebut secara cepat. 

Di antaranya melalui pembuatan tanggul agar limbah cair dari kebun sawit setempat tak lagi meluber ke lahan warga.

Baca juga: Warga Jorong Tala Sempat Komplain Limbah Sawit Ngalir ke Sungai, ini Kesepakatan dengan Perusahaan

Baca juga: VIDEO CPNS Tala Ini Ciptakan Mini Reaktor Biofilter, Pengolah Limbah Cair

Baca juga: Warga Desa Pemakuan Laut Kabupaten Banjar Dilatih Mengolah Limbah Sagu untuk Pakan Ternak

"Alhamdulilah sesuai hasil pemantauan langsung di lokasi, pihak CPKA serius mengatasi antara lain membikin tanggul yang tinggi," ucap H Adi Rahmani, kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

Limbah kebun setempat telah terisolasi dan sama sekali tak meluber lagi. Juga tak ada yang merembes. Itu karena tanggul yang dibikin cukup lebar dan tinggi.

Lebarnya sekitar enam meter, sedangkan tingginya telah mencapai dua meter dan terus ditinggikan.

Pengerjaan tanggul tersebut masih berlangsung. Ada dua alat berat yang dikerahkan. Pengurukan tanggul masih terus dilakukan hingga direncanakan mencapai ketinggian sekitar enam meter.

Upaya lain yang dilakukan yakni menyedot genangan air bercampur limbah kebun menggunakan mesin pompa berkapasitas 60 ton per jam dan dialirkan ke parit-parit kecil di sela larikan tanaman kelapa sawit.

Sejumlah pekerja juga mulai sibuk memasang pipa berkualitas tinggi yang akan dihubungkan dari mesin pompa air tersebut ke kolam penampungan dekat pabrik pengolahan CPO.

Sementara ini, penyedotan masih menggunakan selang biasa berdiameter sekitar lima sentimeter.

"Kondisinya sudah sangat jauh berbeda dibanding ketika kami ke lokasi pada 15 Februari lalu. Saat itu untuk menjangkau lokasi luberan limbah kebun masih sulit karena berupa belukar. Sekarang sudah ada tanggul permanen yang bahkan bisa dilewati mobil," ucap Adi.

Penampakan air di area setempat, sebut Adi, juga tak begitu gelap lagi warnanya. Itu karena adanya penyedotan yang dilakukan tiap hari.

Ia menerangkan limbah setempat yang  dikeluhkan warga Jorong beberapa pekan lalu bersumber dari tirisan air janjangan kosong yang ditumpuk dekat pabrik CPO.

Janjangan adalah limbah tandan buah sawit (TBS) setelah diperas kandungan minyaknya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved