Berita Tapin
Manfaatkan Waktu Luang, Babinsa di Koramil 1010-07/Piani Tapin Sukses Budidayakan Cabai
Bertani dengan memanfaatkan waktu luang di tengah kesibukan akan aktivitas rutin tidak semua orang bisa melakukannya. Rabu, (07/04/2021)
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Bertani dengan memanfaatkan waktu luang di tengah kesibukan akan aktivitas rutin tidak semua orang bisa melakukannya. Rabu, (07/04/2021)
Tidak dengan Babinsa yang satu ini. Saat ditemui Banjarmasinpost.co.id di kebun miliknya, Pria yang akrab disapa Sertu Masiyo ini sibuk membersihkan semaian bibit tomat dan Lombok di samping pondok kecil buatannya.
Sertu Masiyo mengatakan menggeluti dunia pertanian khususnya menanam tomat dan cabai sudah dilaksanakan sejak masih bertugas di batalyon.
"Saya memang hobi bertani dan kebiasaan ini sudah saya laksanakan cukup lama terkadang di lahan yang sifatnya pinjam juga saya bisa berhasil," ungkapnya.
Baca juga: Babinsa Koramil 1001-12/Halong Bangun Jalan Usaha Tani Dalam Program Karya Bakti TNI
Baca juga: Kodim Martapura Turunkan Babinsa Dan Prajurit Yonif Pengaman Perayaan Paskah
Baca juga: Penyaluran BLT Dana Desa di Binderang Kabupaten Tapin Dikawal Babinsa dan Bhabinkamtibmas
Baca juga: Kelompok Tani di Kabupaten Banjar Gagal Panen, Warga dan Babinsa Temukan Ratusan Hama Tikus
Pria yang bertugas sebagai Babinsa Koramil 1010-07/Piani ini mengatakan selain memanfaatkan waktu luang, juga untuk menyalurkan hobi serta sedikit menambah penghasilan keluarga.
"Semua saya kerjakan sendiri. Selain di waktu luang saat diizinkan pimpinan untuk cuti 12 hari, saya justru memanfaatkan waktu itu untuk bertani dan Alhamdulillah selalu berhasil," jelasnya.
Ia mengatakan selain itu juga sering dibantu Istri yang juga aktif sebagai Ibu Persit di Kodim 1010 Rantau.
"Mendekati hasil panen, biasanya ibu datang bersama ibu-ibu Persit," lanjutnya.
Sertu Masiyo mengatakan datang ke kebun hampir setiap hari. Sebelum pergi piket dan sesudah pulang piket.
"Bila piket pagi, sebelum berangkat saya harus ke kebun meskipun hanya sekedar melihat. Sesudah pulang piket juga sama," ungkapnya.
Ia mengatakan meskipun demikian semenjak ada Pandemi Covid-19, pihaknya cukup mengalami dampaknya. Salah satunya terkait permintaan pasar.
"Gagal panen pernah namun yang benar terdampak yakni saat Pandemi ini. Harga merosot dan permintaan masyarakat menurun," jelasnya.
Ia mengatakan hal itu benar-benar dialaminya saat awal-awalnya pandemi covid-19.
"Saya terus bekerja, karena saya yakin dengan kerja keras pasti ada hasil. Dan apapun hasilnya tetap disyukuri," lanjutnya. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)
