Berita HSS
Kantongi Ketetapan Halal MUI, RS H Hasan Basry Kandangan, Jadi Rumah Sakit Syariah Pertama di Kalsel
RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan kini menjadi rumah sakit pertama di Kalsel yang menyandang rumah sakit syariah pertama di Kalsel
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Dimana, pasien perempuan hanya akan dilayani oleh tenaga kesehatan perempuan.
"Misal pasang kateter. Kalau pasien perempuan maka yang memakaikan harus tenaga kesehatan perempuan juga. Jadi pemasangan alat medis sesuai jenis kelamin" katanya.
Selain itu, petugas RS jugga wajib mengingatkan waktu salat dan menawarkan bantuan kepada pasien.
"Kami juga ada pendampingan saat sakratul maut bagi pasien. Bagi keluarga yang tidak mampu mentalqinkan maka akan kami bantu. Tenaga kesehatan kami juga dilatih untuk ini. Ini syarat juga sebagai RS Syariah," katanya.
Untuk pelatihan tersebut, seluruh tenaga kesehatan di RSUD Brigjen H Hasan Basry dilatih oleh dewan pertimbangan syariat dan instruktur dari RS Sultan Agung Semarang.
Selain itu, sebagai RS Syariah, di RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan juga ada kegiatan menempel tulisan doa dipintu masuk. Memisahkan sandal WC dan wudhu.
"Sendal wudhu dan sendal WC tidak boleh digabung. Bahkan, pemulasaran jenazah kami sudah sesuai ketentuan syariah," katanya.
Agar RS Syariah selalu sesuai dengan syariat Islam, RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan juga menggaet tiga ulama sebagai dewan pertimbangan syariah.
Yakni, ustadz Zaki Mubarak, ustadz Jamhari, ustadz Mukhyar Dahli.
Dibeberkan dr Yuni, dewan pertimbangan syariat tugasnya mempertimbangkan kebijakan yang diambil oleh rumah sakit.
Dicontohkannya, denda pembayaran BPJS. Denda tersebut rupanya tidak sesuai dengan syariat dan dikategorikan sebagai dana non halal.
Solusinya yakni, pihak rumah sakit dapat menggunakan dana tersebut hanya sebagai pembuatan fasilitas umum.
"Tidak dipergunakan sebagai operasional makan dan minum. Seluruh obat-obatan kami juga menggunakan yang halal. Jadi yang mengandung enzim babi tidak kami pergunakan. Semua aspek yang disuntik dimakan dan dikenakan sedapat mungkin berstandar syariah," katanya.
Wakil Direktur Administrasi Keuangan dan Diklat RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan, Syahrul Ifansyah menambahkan pihaknya juga melakukan manajemen keuangan secara syariah.
"Kami juga bekerjasama dengan perbankan syariah BUMN. Bahkan ke depan nanti akan ada rencana membuka kas dari bank syariah tersebut," bebernya.