Suka Duka Relawan di Kalsel
Agus Sasirangan Semangati Orang Kumpulkan Uang Receh demi Bangun Sarana Ibadah
Dalam dua tahun terakhir Agus Sasirangan giat menggelorakan umat untuk bersedekah meskipun dengan uang recehan
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOAT.CO.ID, BANJARMASIN - Strata sosialnya sudah pada posisi nyaman.
Sebagai pengusaha kuliner yang punya beberapa tempat usaha, tak membuat Agus Sasirangan pongah, sebaliknya semakin menjadikan rendah hati dan ikhlas berkecimpung sebagai relawan di bidang sosial keagamaan.
Dalam dua tahun terakhir ia giat menggelorakan umat untuk bersedekah meskipun dengan uang recehan.
Aksinya itu tak berharap imbalan, karena ia rela hati demi sebuah kemaslahatan bersama.
Sedekah receh ia mulai sejak 2019.
Diawali dari dirinya sendiri yang suka mengumpulkan uang receh dan didonasikan ke mesjid.
Baca juga: Jadi Relawan bagi Mahasiswi di Banjarmasin ini Lebih Banyak Suka Ketimbang Duka
Baca juga: Pemuda di Banjarbaru ini Rogoh Uang Sendiri Demi Ajarkan Komputer dan Bahasa Inggris untuk Anak Desa
Melalui sedekah receh ini ia berusaha menyederhanakan sesuatu bahwa bersedekah itu yang penting ikhlas dan tulus.
Lantas Agus terpikir, ini harus dikonsep, diprogram dan berkelanjutan.
Kemudian ia membuat komunitas sedekah receh yang menggelar pengajian dua kali sebulan yang tema sentralnya hati dan rasa.
"Tema Hati adalah maksudnya melalui pengajian kita mendapat siraman rohani. Adapun tema Rasa, karena dalam pengajian ada pula demo masak sebagai sedekah resep," jelasnya.
Baca juga: Jadi Relawan Damkar di Banjarbaru, Bahruddin Kadang Hadapi Kejadian Seperti ini
Baca juga: Bersama Rekan-rekan di Regas Banjarbaru, Muhammad Hasan Menjadi Relawan Haul hingga Bencana
Pengajian itu digelar di warung milik Agus di Banjarbaru, Pelaihari dan Banjarmasin.
Selain sedekah langsung di pengajian ia juga buka donasi melalui transfer ke rekening yayasan.
Melalui Yayasan Agus Sasirangan maka program sedekah receh diarahkan untuk membangun masjid.
Masjid pertama yang akan dibangun berlokasi di Marabahan, Barito Kuala.
Lokasi masjid di sebelah kiri bawah jembatan Rumpiang.
Tanah itu diwakafkan pemiliknya seukuran 35x50 meter.
Desain sudah dibuat dengan konsep rumah Banjar.
Dengan bangunan berbasis budaya maka diharapkan masjid ini nantinya menjadi destinasi wisata budaya dan religi.
Dana yang ada sementara ini dari sedekah receh di setiap pengajian.
Dalam hampir dua tahun ini saldo sedekah receh sudah berjumlah Rp350 juta dari amggaran pembangunan masjid Rp3 miliar.
Mewujudkan program bangun masjid ini Agus juga membagikan celengan yang di-branding sedekah receh.
Celengan dibagikan ke kantor-kantor dan anak-anak.
Agus ingin memberi edukasi kepada anak-anak agar saat dewasa nanti mereka menjadi dermawan.
Dan sudah mulai terlihat, banyak anak yang saat pengajian bawa celengan tersebut dan menabung untuk membangun masjid.
"Alhamdulillah kerelaan kita menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk tujuan mulia kini terlihat hasilnya," tandas Agus yang sebagai relawan hanya berharap keridhaan Allah SWT.
Selain itu, Agus juga punya kegiatan lain yang masih di bidang kuliner yaitu berbagi makanan lezat setiap Jumat.
(banjarmasinpoat.co.id/salmah saurin)