Ekonomi dan Bisnis
Terdampak Pandemi, Pedagang Cinderamata Khas kalsel di CBS Martapura Keluhkan Omzet Turun 70 Persen
Pedagang cinderamata di Kompleks Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura, mengalami penurunan omzet
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pedagang cinderamata di Kompleks Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura, mengalami penurunan omzet karena sepinya pembeli sejak pandemi Covid-19 melanda.
Salah satu pedagang, H Ahmad, yang juga Owner toko Anugrah Permata, mengakui sejak pandemi Covid 19 pihaknya merasakan penurunan omzetnya.
"Omzetnya menurun. Bisanya sehari dapat Rp 5 juta sampai Rp 8 juta sekarang sehari bisa Rp 1 jutaan saja," kata H Ahmad.
Menurut H Ahmad, hal ini disebabkan karena suasana Pandemi Covid-19, yang menyebabkan wisatawan atau tamu dari luar daerah jarang ke Kalimantan Selatan.
Baca juga: Pemilik Penginapan di Jalan Angkasa Banjarbaru Menjerit Terdampak Pandemi dan Lokasi Bandara Pindah
Baca juga: Terdampak Pandemi, Persatuan Ojol BDKK dan Kurir Tetap Bersatu Berbagi Kepada Sesama
"Meski pun penerbangan boleh sekarang tapi tak seramai dahulu. Karena rata rata pembelinya adalah rata-rata dari luar pulau Kalimantan yang datang ke Kalsel membeli cindera mata," urainya.
Disebutkan H Ahmad, pelancong jika datang ke toko CBS, rata-rata ada dua yang dibeli yakni jenis sasirangan yang dijual Rp 65 ribu hingga Rp 150 ribu. Tergantung bahan dan kualitas.
Sedangkan kedua, untuk membeli item manik-manik dan aksesoris.
"Manik-manik dan aksesoris biasanya dijual kisaran Rp 40 ribu sampai Rp 100 ribu," kata H Ahmad yang sudah berjualan 50 tahun.
Dia berharap suasana pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dan normal seperti sedia kalalagi dan berdampak kembali ke penghasilan dari bisnis yang dia geluti.
Penjual Cindramata di toko lainnya, Gusti Effendi, menyebutkan juga ada penurunan omzet sekitar 80 persen.
"Sangat berdampak, hal ini karena orang luar Kalimantan datang ke Kalsel juga sepi karena musim Covid yang membatasi orang ke Kalsel," kata Gusti.
Baca juga: Nyaris Tutup Terdampak Pandemi, Agen Ridho Tour And Travel Tapin Kini Jualan Barang Lain
Baca juga: Terdampak Pandemi, Omzet Koperasi Pegawai di Kalsel Turun 40 Persen
Dijelaskan Gusti, biasanya normalnya yang banyak dibeli ini adalah produk sasirangan dan pernah pernik termasuk kaus Kalimantan.
"Harapan saya kembali normal tak ada lagi Covid-19 dan tak ada lagi larangan dan pembatasan," kata dia. (banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda)
