Harga Bitcoin dan Kripto

Daftar Aset Kripto Paling Menguntungkan di Semester I 2021, Termasuk Bitcoin?

aset kripto atau crypto currency masih dinilai menjadi sarana investasi paling menguntungkan di semester I 2021.Tapi bukan bitcoin atau ethereum

net
Bitcoin.Daftar Aset Kripto Paling Menguntungkan di Semester I 2021, Termasuk Bitcoin? 

Poundsterling Mata Uang Paling Oke

Mata uang poundsterling rupanya berhasil menjadi mata uang utama dengan kinerja paling baik sepanjang semester I-2021. Tercatat, pasangan GBP/IDR berhasil menguat 4,55%, mengungguli USD/IDR yang tumbuh 3,2% maupun SGD/IDR yang tumbuh 1,43%.

Sementara pasangan mata uang EUR/IDR justru terkoreksi 0,13%. Sedangkan JPY/IDR justru melemah hingga 3,65% sepanjang semester I-2021.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, penguatan mata uang poundsterling tidak terlepas dari meredanya sentimen brexit pada awal tahun silam. Selain itu, Inggris juga menjadi salah satu negara yang punya program vaksinasi paling masif dan tercepat sehingga proses pemulihan ekonominya bisa berjalan lebih cepat.

Di satu sisi, mata uang yen menjadi yang paling terpuruk lantaran Jepang yang masih terus dihantam krisis Covid-19.

Upaya vaksinasi yang lambat pun tidak banyak membantu fundamental yen. Ditambah lagi, mata uang safe haven pilihan investor saat ini adalah dolar Amerika Serikat (AS), bukan yen.

Lantas seperti apa dinamika pergerakan mata uang utama pada paruh kedua tahun ini? Faisyal memperkirakan justru dolar AS akan jauh lebih unggul dari sisi kinerja dibanding poundsterling.

“Inggris saat ini tengah dihantam oleh merebaknya Covid-19 varian Delta yang berpotensi menghambat pemulihan aktivitas ekonomi.

Sementara dolar AS justru sedang di atas angin seiring mulai munculnya pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed,” jelas Faisyal

Selain itu, Faisyal juga bilang upaya vaksinasi AS juga merupakan salah satu yang termasif seperti Inggris.

Oleh karena itu, hal ini juga menjadi sentimen positif untuk dolar AS ke depan seiring dengan potensi pemulihan ekonomi AS.

Ditambah lagi, varian delta yang tengah menjadi sentimen negatif bagi poundsterling justru dinilai Faisyal berpotensi menjadi katalis positif untuk dolar AS.

Hal ini lantaran di tengah ketidakpastian dan kekhawatiran investor, maka dolar AS sebagai safe haven yang likuid akan menjadi incaran.

Baca juga: China Perketat Pelarangan Transaksi Cryptocurrency, Harga Bitcoin Kembali Terpuruk

Baca juga: Kurs Bitcoin Hari Ini Menguat, Mata Uang Kripto Lain Malah Melemah

Terpuruknya Saham dan Emas

IHSG belum mampu bangkit sepanjang enam bulan pertama tahun ini di mana hanya mencatatkan pertumbuhan 0,11%.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi menjelaskan, faktor dari ekonomi global yakni bahwa tahun depan kemungkinan the Fed akan memangkas pembelian aset AS dan kenaikan suku bunga AS masih membebani kinerja saham.

“Ditambah lagi, tak kunjung usainya penyebaran Covid-19 ini membuat Indonesia harus kembali menerapkan pembatasan sosial yang ketat. Dampaknya, pemulihan ekonomi pun kembali terganggu sehingga membuat saham-saham pun lagging,” terang Reza,

Ke depan, perkembangan pasar saham masih akan ditentukan oleh seberapa cepatnya pemerintah mampu menangani penyebaran Covid-19 varian Delta.

Jika PPKM darurat ternyata diberlakukan terlalu lama, tentunya akan menghambat pertumbuhan ekonomi di akhir kuartal II hingga kuartal III-2021.

Oleh karena itu, Reza menilai, pemerintah bisa mengatasi penyebaran Covid-19 dengan efisien dan tidak berlarut-larut.

Selain itu, upaya vaksinasi yang semakin digenjot juga diharapkan bisa membantu mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi ke depan. Untuk akhir tahun ini, ia memperkirakan IHSG akan berada di area 5.500.

Sementara nasib emas dinilai Faisyal akan bergantung pada seperti apa laju vaksinasi global. Jika vaksinasi berhasil, tentu harga emas akan kembali berada dalam tren koreksi seiring.

Namun, saat ini penyebaran Covid-19 varian Delta juga patut diperhatikan, apakah vaksin berhasil menghadang penyebaran varian yang satu ini.

“Jika ternyata tidak berhasil dan kasus Covid-19 melonjak tajam, tentu emas sebagai save haven akan kembali menjadi incaran. Otomatis harganya bisa mengalami penguatan,” tutur Faisyal

Faisyal memperkirakan emas akan bergerak pada rentang US$ 1.650 per ons troi-US$ 1900 per ons troi sepanjang sisa tahun ini. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved