Berita Banjarmasin

Marak Penggalian Diduga Ilegal, PUPR Banjarmasin Pastikan Tak Ada Aspal yang Rusak

Aktivitas penggalian diiringi dengan aksi pengambilan kabel yang tertanam di dalam tanah yang diduga kabel milik Telkom, mulai marak di Banjarmasin.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon
Bekas galian di Komplek Pondok Kelapa II. 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Aktivitas penggalian diiringi dengan aksi pengambilan kabel yang tertanam di dalam tanah yang diduga kabel milik Telkom, mulai marak di Banjarmasin.

Bahkan tak sedikit warga di Kelurahan Sei Miai Kecamatan Banjarmasin Utara, merasa begitu resah dengan adanya aktivitas semacam ini.

Pasalnya aktivitas penggalian oleh beberapa orang tersebut, sudah mulai menyasar ke dalam area komplek atau tempat tinggal mereka.

Misalnya saja dari pantauan banjarmasinpost.co.id, Sabtu (3/7/2021) siang di Komplek Pondok Kelapa II, terdapat beberapa titik bekas galian khususnya di bahu jalan.

Baca juga: Ada Aktivitas Penggalian Tanah, Warga Kelurahan Sei Miai Banjarmasin Resah

Bahkan beberapa di antaranya setelah digali dan diduga menggunakan linggis tersebut, tanahnya dikembalikan terkesan seadanya. Meskipun adapula yang dikembalikan seperti semula. Potongan kabel pun terlihat berserakan di pinggir jalan.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Candra pun mengaku sempat beberapa kali menerima laporan terkait aktivitas tersebut.

"Kita pernah juga mendapat laporan ada aktivitas penggalian. Kemudian kita turunkan tim untuk melakukan pengecekan, ternyata rata-rata sudah mereka rapikan seperti semula. Dan memang ada beberapa yang belum sempurna, lalu kita rapikan bekas galiannya," ujarnya.

Candra pun memastikan tidak ada infrastruktur khususnya aspal yang rusak aktivitas penggalian disertai pengambilan kabel tersebut.

"Jadi mereka hanya menggali di bahu jalan, dan itupun hanya berupa tanah. Kalau bahu jalannya sudah dicor, apalagi aspal tentu akan sulit digali, apalagi kalau hanya menggunakan linggis saja," katanya.

Candra pun mengaku pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa terkait dengan aktivitas penggalian dan pengambilan kabel tersebut.

"Karena tidak ada infrastruktur berupa jalan yang rusak. Jadi kita hanya memantau saja, kalau terjadi kerusakan misalnya jalan maka kita berusaha memperbaikinya secepatnya," pungkasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved