Berita Banjarmasin
Datangi Pemko, Massa Desak Ketua Percepatan Penyelesaian Pengelola Makam Sultan Suriansyah Diganti
Massa mendatangi Pemko Banjarmasin mendesak agar Ketua ketua tim percepatan penyelesaian pengelola makam Sultan Suriansyah yakni Doyo Pudjadi diganti.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sengketa kepengurusan pengelolaan komplek makam Sultan Suriansyah, rupanya hingga kini masih belum juga selesai.
Buktinya, hari ini, Kamis (8/7/2021) pagi salah satu kubu yang bersengketa menggelar aksi di Jalan RE Martadinata, tepatnya di depan Balai Kota Pemko Banjarmasin.
Mengenakankan kaos hitam dan juga dengan membawa beberapa spanduk serta atribut, perwakilan massa pun diterima oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Arifin Noor.
Dalam pertemuan tersebut, koordinator aksi yakni H Maulana atau yang akrab disapa H Imau menuntut ketua tim percepatan penyelesaian pengelola makam Sultan Suriansyah yakni Doyo Pudjadi diganti.
Baca juga: Banyak Makam Tokoh Sejarah Kerajaan Banjar, Kompleks Makam Sultan Suriansyah Dijadikan Cagar Budaya
Baca juga: Makam Ratu Intan Sari yang Panjangnya Delapan Meter Berdampingan dengan Makam Sultan Suriansyah
Baca juga: Hari Jadi ke-494 Banjarmasin, Pemko Lanjutkan Tradisi Ziarah ke Makam Sultan Suriansyah
"Kami melihat cara-cara penyelesaiannya cukup lambat. Meskipun kami bisa memaklumi, pemko juga menangani persoalan Covid-19, banjir dan lain sebagainya," ucap H Imau.
Padahal menurutnya, persoalan yang dihadapi cukup sepele. Tinggal mendudukkan saja masing-masing perwakilan kubu, menampung segala aspirasi mereka, lalu mengambil keputusan.
Maulan menambahkan bila persoalan yang dihadapi menurutnya ada pada pembuktian zuriat, maka menurutnya tinggal dibuktikan saja. Akan tetapi menurutnya, hal itu malah dipandang tak akan bisa selesai.
Lantaran masing-masing kubu tak ada satu pun yang bisa membuktikan. Kalau pun bisa, persoalannya pun akan semakin berlarut-larut lagi.
"Termasuk kalau kita bicara soal ahli waris. Mana buktinya," katanya.
Alhasil menurutnya, lebih baik pengelolaan makam diurus bersama-sama. Atau secara kekeluargaan.
Di sisi lain, Maulana juga mengatakan mengapa pihaknya meminta penyelesaian konflik bisa dipercepat. Mereka menilai, pengelolaan makam terdahulu, belum berjalan secara maksimal.
Aksi sendiri berlangsung tertib. Usai menyampaikan aspirasinya kepada Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Arifin Noor di Aula Kayuh Baimbai, massa pun membubarkan diri.
Di situ, Arifin mengaku akan menampung tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa.
"Kami mengapresiasi tuntutan pengunjuk rasa. Sebenarnya secara hati nurani, kami hormati upaya mereka yang juga demi maksimalkan pembangunan di Kota Banjarmasin," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Doyo Pudjadi mengaku menyambut baik apa yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa.
