Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Terbilang Stabil, Berada di Kisaran Sekitar Rp 472,50 Juta
Harga bitcoin pada perdagangan hari Selasa (13/7/2021) anjlok 4,27 persen menjadi di kisaran 32.812,97 dollar AS per keping.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pergerakan harga mata uang kripto terbilang stabil. Termasuk harga mata uang Bitcoin.
Dikutip dari Coinmarketcap, harga bitcoin pada perdagangan hari Selasa (13/7/2021) anjlok 4,27 persen menjadi di kisaran 32.812,97 dollar AS per keping.
Angka tersebut setara dengan sekitar Rp 472,50 juta (kurs Rp 14.400).
Memang bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sepekan yang lalu, harga bitcoin telah terkoreksi hingga 5,65 persen.
Baca juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini, Simak Harga Emas UBS di Pegadaian
Baca juga: GPU Murah Bakal Banjiri Pasar, Penambang Bitcoin China Kompak Jual Murah Imbas Tekanan Pemerintah
Dilansir dari Coindesk, koreksi di pasar aset kripto merata dan terjadi pada hampir seluruh mata uang kripto.
Sebab, para trader kini sedang menunggu laporan inflasi Amerika Serikat yang rencananya dirilis hari ini.

Untuk diketahui, harga bitcoin diperkirakan akan bergerak di kisaran 32.000 dollar AS hingga 36.400 dollar AS .
Sementara itu, dalam tujuh pekan terakhir, harga bitcoin bergerak di kisaran 30.000 dollar AS hingga 40.000 dollar AS.
Harga ethereum, sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah bitcoin, tercatat terkoreksi lebih dalam.
Data Coinmarketcap menunjukkan, harga ethereum berada di kisaran 1.986,92 dollar AS per keping atau sekitar Rp 28,87 juta per keping.
Baca juga: Bakal Diresmikan Presiden Jokowi, Bupati Tanbu Tinjau Pabrik Biodiesel Dengan Investasi Rp 2 Triliun
Nilai tersebut melemah 7,75 persen bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sehari sebelumnya.
Sementara bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sepekan yang lalu, harga ethereum terkoreksi hingga 14,49 persen.
Harga mata uang kripto yang bermula dari meme, dogecoin, juga mengalami koreksi cukup dalam, yakni sebesar 7,31 persen menjadi sekitar 0,2016 dollar AS atau Rp 2.903,04.
Dia;amskompas.com, Bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sepekan yang lalu, harga dogecoin tersebut terkoreksi hingga 16,29 persen.

Berikut adalah rincian harga aset kripto dalam 24 jam terakhir seperti dikutip dari Coinmarketcap.com:
Bitcoin 32.812,97 dollar AS atau Rp 472,50 juta (-4,27 persen)
Ethereum 1.986,92 dollar AS atau Rp 28,87 dollar AS (-7,75 persen)
Tether 1 dollar AS atau Rp 14.400 (+0.02 persen)
Binance Coin 308,96 dollar AS atau Rp 4,45 juta (-5,58 persen)
Cardano 1,29 dollar AS atau Rp 18.576 (-4,72 persen)
XRP 0,6199 dollar AS atau Rp 8.926,56 (-4,13 persen)
USD Coin 1 dollar AS atau Rp 14.400 (+0,01 persen)
Dogecoin 0,2016 dollar AS atau Rp 2.903,04 (-7,31 persen)
Polkadot 14,46 dollar AS atau Rp 208.224 (-6,73 persen) Uniswap 18,99 dollar AS atau Rp 273.456 (-10,07 persen)
Baca juga: Kalsel Tawarkan Sejumlah Proyek Infrastruktur ke Investor Korea
Harga sejumlah crypto currency alias mata uang kripto Senin (12/7/2021) menghijau. Kenaikan terjadi pada mata uang kripto populer seperti Bitcoin, Ethereum hingga dogecoin.
Namun khusus Bitcoin, perubahan harga terjadi sangat sering dalam 24 jam terakhir. Pantauan Banjarmasinpost.co.id terhadap harga mata uang kripto di coinmarketcap.com pukul 18.00 Wita, fluktuasi harga Bitcoin paling kentara.
Nilainya terus bergerak naik turun di kisaran US$ 34.087 dan US$ 33.901. Kendati begitu nilai harian masih tercatat naik 0.45%.
Sementara itu Ethereum yang sempat menghijau 0,85% di angka US$2.139, jadi merosot di angka US$2,115. Sedangkan Dogecoin menghijau 0,12% di angka US$2,115.

Untuk selengkapnya Klik LINK berikut ini.
Tangkap layar harga uang kripto di coinmarketcap.com (coinmarketcap.com)
Sebelumnya, dilansir dari kontan.co.id harga Bitcoin sempat jatuh ke level US$ 32.000. Kripto dengan kapitalisasi aset terbesar di dunia itu gagal lagi menembus US$ 37.000.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Kamis (8/7/2021) pukul 14.48 WIB ada di US$ 32.495,11 atau turun 6,71% dari posisi 24 jam sebelumnya.
“Bitcoin terus diperdagangkan berombak, dan meskipun kami telah melihat bias ke atas dalam beberapa hari terakhir, perlu beberapa pekerjaan bagi BTC untuk menembus di atas angka US$ 42.000,” kata Pankaj Balani, CEO Delta Exchange, dalam e-mail kepada CoinDesk.
Baca juga: Bantu Negara Tangani Pandemi, Staf Menkeu Ajak Beli Produk Investasi dengan Beberapa Keuntungan
“Setiap kelemahan di pasar yang lebih luas atau pengurangan likuiditas bisa menyebabkan penurunan tajam dalam Bitcoin," imbuh dia.
Analis lain memproyeksikan, Bitcoin akan naik level karena volume perdagangan terus turun sejak aksi jual Mei lalu.
“Kami memperkirakan, spekulasi di pasar spot dan derivatif akan stabil di masa mendatang, yang akan berubah menjadi perubahan harga yang lebih rendah,” sebut 21Shares, seperti dikutip CoinDesk.
Meskipun aktivitas perdagangan relatif sepi selama sebulan terakhir, investor institusional sibuk menilai cryptocurrency sebagai alternatif aset tradisional.

“Kami telah melihat lebih banyak institusi besar yang menanyakan tentang ruang tersebut, termasuk bank besar dan manajer aset, serta dana pensiun bahkan perusahaan asuransi,” ujar Florian Ginez, Associate Director of Quantitative Research WisdomTree, dalam catatan Selasa (6/7).
“Sebagian besar aktor (lembaga) ini masih sangat awal dalam perjalanan mereka untuk mendapatkan lampu hijau memulai berinvestasi di Bitcoin, tetapi ini menunjukkan institusi besar tetap membuka mata mereka,” ungkapnya.