Harga Bitcoin Hari Ini

Elon Musk Bakal Terima Kripto Tertua, Harga Bitcoin Hari Ini Langsung Melonjak

Harga Bitcoin melonjak 8% Kamis (22/7) pagi, berkat Elon Musk yang mengatakan, Tesla "kemungkinan" akan menerima kripto tertua di dunia itu lagi.

Editor: M.Risman Noor
net
bitcoin 

Menurut Edward Moya, analis pasar senior di Oanda, sebelumnya harga kripto terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar mendapat dukungan dari Bank of America yang menyetujui perdagangan bitcoin berjangka untuk beberapa klien.

“Ini adalah komitmen besar untuk bank terbesar kedua di Amerika dan menandakan minat dalam perdagangan mata uang kripto akan tetap ada,” kata Moya kepada CoinDesk melalui e-mail.

"Di Wall Street, jika satu bank melihat peluang dalam melakukan sesuatu yang berisiko, sisanya akan dengan mudah membenarkan hal itu," ujar dia.

Baca juga: Hati-hati, 172 Pinjol Ilegal Ditutup Satgas Waspada Investasi pada Juli 2021, Ini Daftarnya

Analis menyebutkan, harga Bitcoin mungkin bersiap untuk penembusan harga, bisa lebih tinggi atau lebih rendah, setelah diperdagangkan dalam kisaran antara US$ 30.000 dan US$ 40.000 selama delapan minggu terakhir.

Kekhawatiran besar adalah penurunan di bawah level psikologis US$ 30.000 yang mungkin memicu penjualan tambahan karena pedagang opsi melihat ke posisi persegi.

“Ada langkah besar yang akan datang,” tulis analis blockchain William Clemente III di buletin Anthony Pompliano. "Secara teoritis, kita bisa melihat langkah besar ini dalam beberapa hari ke depan tetapi bisa memakan waktu hingga tiga minggu penuh”.

Bitcoin
Bitcoin (bitcoinboard.net)

Penembusan terlihat lebih cenderung ke sisi negatif, berdasarkan tampilan grafik harga Bitcoin, Mati Greenspan, pendiri Quantum Economics, mengatakan dalam buletinnya. “Grafik harga Bitcoin terlihat sangat jelek saat ini,” katanya, seperti dikutip CoinDesk.

“Kemiringan ke bawah yang telah terwujud selama beberapa hari terakhir memberikan kesan bahwa gaya gravitasi meminta pengujian ulang dukungan garis merah di US$ 20.000. Dalam istilah teknikal, ini dikenal sebagai kapitulasi,” ungkap dia.

Bagian China dari kekuatan produksi Bitcoin global turun tajam, bahkan sebelum tindakan keras baru-baru ini oleh otoritasnya terhadap penambangan kripto, penelitian University of Cambridge menunjukkan pada Kamis (15/7).

China sudah lama menjadi pusat penambangan kripto global, sebuah proses yang intensif energi. Banyak penambang Bitcoin di China menggunakan bahan bakar fosil termasuk batubara, memicu kekhawatiran atas jejak lingkungan kripto itu.

Mengutip Reuters, bagian China dari kekuatan komputer yang terhubung ke jaringan Bitcoin global, yang dikenal sebagai "hash rate," turun menjadi 46% pada April 2021, dari 75,5% di September 2019, menurut data Cambridge Center for Alternative Finance.

Pada periode yang sama, pangsa hash rate Amerika Serikat melonjak menjadi 16,8% dari sebelumnya hanya 4%, menjadikannya produsen Bitcoin terbesar kedua. Pangsa Kazakhstan juga naik menjadi sekitar 8%, dengan Rusia dan Iran sebagai produsen utama lainnya.

Penelitian University of Cambridge itu memberikan pandangan sekilas tentang tren global penambangan Bitcoin, di tengah peningkatan kekhawatiran dari invidu dan institusi seperti Tesla tentang bagaimana kripto diproduksi.

Penurunan kekuatan pertambangan China terjadi menjelang tindakan keras oleh Dewan Negara China atas penambangan dan perdagangan Bitcoin pada akhir Mei lalu, dengan alasan risiko keuangan yang mendasarinya.

Anhui, di China Timur, minggu ini menjadi provinsi terbaru yang mengumumkan larangan menyeluruh terhadap penambangan kripto.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved