Berita HST
Pendakwah di Meratus HST Butuh Donasi Trail untuk Menembus Medan Berat ke Rantau Parupuk
Para pendakwah di Pegunungan Meratus HST kesulitan menghadapi beratnya medan yang dilalui menuju salah satu desa di sana
Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Para ustadz pendakwah di pegunungan Meratus kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah membutuhkan bantuan sarana transportasi sepeda motor tangguh jenis trail untuk menembus medan berat ke Rantau Parupuk dan anak Desa Datarajab lainnya.
Selama ini para dai menggunakan sepeda motor biasa jika hendak mengajar agama untuk membina para mualaf di desa terpencil tersebut.
Karena ekstremnya medan yang dilewati, mereka sering mengalami jatuh bangun, apalagi jika turun hujan sebagian jalan yang belum beraspal menjadi licin berlumpur.
"Tak jarang sepeda motor terpaksa di tinggal di pinggir jalan karena tak bisa naik dan perjalanan dilanjutkan jalan kaki. Kalau pakai motor trail baru bisa naik," kata Ustadz Fahurrahim kepada banjarmasinpost.co.id.
Baca juga: Bersihkan Pohon Tumbang Halangi Sungai, Warga dan Anggota Koramil HST Bergotong Royong
Baca juga: Tak Berlistrik, Warga Datarajab HST Merasa Baru Merdeka 75 Persen
Jarak dari Kecamatan Hantakan ke Desa Datarajab sekitar 18 kilometer.
Dari Desa Arangani ke Datarajab, jaraknya 8 kilometer dengan medan jalan penuh tanjakan ektrem yang tak mulus karena banyak titik yang bisa membuat pengendara terjatuh.
Apalagi di salah satu sisi jalan di bawahnya adalah jurang.
Kegiatan dakwah dilaksanakan Senin sampai Kamis secara bergiliran oleh empat ustadz dari Ponpes Raudatul Ulum Di Kecamatan Hantakan.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, UDD PMI Banjarmasin Mulai Kewalahan Penuhi Permintaan Plasma Konvalesen
Baca juga: Menantikan Insentif, Enam Bulan Sudah Guru TPA di Balangan Tunggu Pencairan
Kegiatan pengajian dilaksanakan di musala Desa Rantau Parupuk.
Para ustadz pun berharap ada para dermawan yang berkenan membantu sarana trasportasi berupa kendaraan jenis trail yang memudahkan untuk mencapai medan tersebut.
"Jika punya trail, sekalipun jalan sedang becek lebih mudah mencapai lokasi," kata Fathurrahim.
Disebutkan, di desa tersebut ada lima keluarga mualaf dan mereka juga rutin mengikuti pengajian tersebut.
(Banjarmasinpost.co.id/hanani)