Berita Tala

Kebutuhan Oksigen di Tala Melonjak Berlipat Ganda, 24 Jam Kadang Perlu 200 Tabung

Kebutuhan oksigen untuk pasien corona virus diseases (covid-19) belakangan ini mengalami peningkatan signifikan. Begitu pula di RSUD Hadji Boejasin,

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/idda royani
Petugas medis mengevakuasi pasien di IGD RSUD Hadji Boejasin di Kelurahan Saranghalang, Pelaihari, beberapa waktu lalu. Selain menangani pasien umum, RSUD milik Pemkab Tala ini juga menangani pasien covid-19. 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kebutuhan oksigen untuk pasien corona virus diseases (covid-19) belakangan ini mengalami peningkatan signifikan. Begitu pula di RSUD Hadji Boejasin, Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala) yang menangani pasien covid bergejala sedang hingga berat.

Data pada RSUD Hadji Boejasin, Rabu (28/7/2021), sejak sepekan terakhir kebutuhan rata-rata oksigen selama sehari (24 jam) sebanyak 200 tabung. Padahal sebelumnya di bawah seratus tabung, bahkan kadang cuma 40 tabung sehari.

Apa penyebab lonjakan kebutuhan oksigen tersebut? "Ya karena kondisi pasien yang datang rata-rata bergejala berat. Saturasi atau kadar oksigen dalam darah di bawah 90 sehingga mesti diberi oksigen. Normalnya kan 95," sebut Direktur RSUD Hadji Boejasin dr Hj Isna Farida.

Dikatakannya, sejak awal Juli mulai terjadi lonjakan pasien covid-19. Dimungkinkan lantaran longgarnya penerapan protokol kesehatan (prokes) di sebagian kalangan masyarakat dibarengi mobilisasi ke sejumlah tempat sehingga terjadi penularan virus corona.

Baca juga: Oksigen di RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan Kalsel Mulai Menipis

Baca juga: Kalsel Miliki ISO Tank, Berkapasitas 20 Ton untuk Cadangan dan Distribusi Oksigen ke Rumah Sakit

Baca juga: Rumah Sakit Idaman Kota Banjarbaru Kebagian Oksigen, Cukup untuk 4 Hari

Baca juga: Atasi Kelangkaan Oksigen, Tiga Puluh Tabung Tiba di Kabupaten Tapin

Isna mengatakan saat ini hampir semua pasien di RSUD Hadji Boejasin menggunakan oksigen. Ada yang pakai sungkup ke hidung dan kantong segi empat atau NRM (non rebreathing oxygen), rata-rata memerlukan 15 liter oksigen per menit.

Ada pula yang menggunakan HFSN (high flow nassal canulla) yang rata-rata menghabiskan 60 liter oksigen per menit. "Artinya dalam satu jam perlu dua tabung sehingga semalaman perlu 12 tabung," sebutnya.

Dikatakannya, rata-rata harian pasien covid-19 yang ditangani RSUD Hadji Boejasin 70 orang. Kadang pasien yang menggunakan HFSN sepuluh orang hingga belasan orang. Sepuluh orang saja artinya dalam semalam memerlukan 120 tabung oksigen.

Kondisi itu mulai memunculkan kerisauan menyusul menipisnya ketersediaan oksigen di kantor cabang PT Samator wlayah Kalsel yang berada di Banjarbaru. Ini dikarenakan hampir seluruh RS di Kalsel pada waktu yang sama juga mengalami lonjakan kebutuhan oksigen.

Hal itu mulai terjadi sejak Jumat kemarin. Namun sejak Senin kemarin pasokan oksigen mulai bertambah. "Alhamdululilah sudah mulai bertambah ketersediaan oksigennya, tapi memang belum selancar sebelumnya," sebut Isna.

Ia menuturkan sebelumnya pihaknya tiap hari mendapatkan pasikan 100 tabung oksigen dari Samator. Lalu ada 100 tabung dari penyedia jasa (pihak ketiga).

"Biasanya kalau misalnya tengah hari sudah habis 50 tabung, kita bisa langsung ngambil tambahannya ke Samator. Jumat tadi gak bisa lagi karena persediaannya menipis. Tapi Senin sudah mulai membaik, namun belum lancar seperti semula," tandasnya.

Ia menegaskan hingga saat ini ketersediaan oksigen di RSUD Hadji Boejasin masih ada, masih mencukupi keperluan pasien meski pas-pasan. "Misalnya persediaan kami habis dan belum ada pasokan, pasien ya kita rujuk ke RS Ulin. Tapi mudah-mudahan itu tidak sampai terjadi," ucap Isna.

Dikatakannya, rata-rata pasien covid-19 sembuh dan bisa pulang setelah dua pekan menjalani perawatan. "Observasi sepuluh hari dan ditambah tiga hari observasi. Jika sudah tidak bergejala boleh pulang," sebutnya.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved