Btalk

Btalk, Tetap Bisa Latih Kemandirian Meski Menikah Tetap Nebeng Ortu

Masih banyak pasangan suami istri (pasutri) yang di awal mengarungi bahtera rumahtangganya untuk urusan tempat tinggal masih menumpang di rumah orangt

Penulis: Salmah | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/salmah saurin
Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Kalsel, Shanty Komalasari MPsi Psikolog, dalam acara BTalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja dipandu jurnalis Edi Nugroho, Sabtu (31/7/2021). 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID,  BANJARMASIN-Masih banyak pasangan suami istri (pasutri) yang di awal mengarungi bahtera rumahtangganya untuk urusan tempat tinggal masih menumpang di rumah orangtua atau mertua.

Bisa karena pasutri itu belum punya rumah sendiri atau bisa karena diminta oleh orangtua atau mertua, karena perlu ada orang di rumah sebab anak-anaknya yang lain sudah tinggal terpisah di rumah masing-masing.

Tinggal di rumah orangtua ataupun di rumah mertua, memang gampang-gampang susah. Gampangnya adalah sudah ada hunian yang siap ditempati, susahnya adalah mungkin urusan rumahtangga ikut diurusi orangtua atau mertua.

Nah, Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Kalsel, Shanty Komalasari MPsi Psikolog, membahas hal ini pada acara BTalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Sabtu (31/7/2021).

Baca juga: BTalk, Menurut dr Vina dari RSUD Ansari Saleh untuk Atasi Vitiligo yang Bisa Bikin Depresi

Baca juga: BTalk, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa UM Banjarmasin: Lunturnya Karakter Anak Akibat Pandemi

Baca juga: Btalk, Kekerasan terhadap Anak Bisa Dicegah, Pahami Tahapan Perkembangan Anak

Baca juga: Btalk, Kekerasan terhadap Anak Bisa Dicegah, Pahami Tahapan Perkembangan Anak

Perbincangan tersebut dipandu Jurnalis Banjarmasin Post, Edi Nugroho, dan bisa pula Anda simak di kanal Youtube Banjarmasin News Video, Instagram Banjarmasin Post dan Facebook BPost Online.

Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Kalsel, Shanty Komalasari MPsi Psikolog, dalam acara BTalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja dipandu jurnalis Edi Nugroho, Sabtu (31/7/2021).
Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Kalsel, Shanty Komalasari MPsi Psikolog, dalam acara BTalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja dipandu jurnalis Edi Nugroho, Sabtu (31/7/2021). (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Menurut Shanty, sah-sah saja bagi pasangan muda jika memang belum mampu punya rumah atau karena memang diminta untuk tinggal sementara di rumah orangtua atau mertua.

"Sekalian melatih kemandirian berumahtangga baik dalam finansial maupun problem solving (pemecahan masalah)," jelasnya.

Idealnya, dalam hal ini mesti berbeda dapur dan kalau memungkinkan antara hunian orangtua dan anak disekat untuk privacy dan ini sangat dianjurkan. Namun jika tidak memungkinkan maka kita harus banyak belajar hidup satu atau dengan orangtua atau mertua.

"Memang tidak gampang tinggal bersama orangtua atau mertua. Namun prinsipnya adalah bisa saling menyeleraskan dan meminimalkan konflik. Selain itu pasti ada dampak baik yang positif maupun yang negatif," papar Shanty.

Faktor kebiasaan yang berbeda dengan pasangan maupun dengan orangtua atau mertua adalah suatu hal yang perlu proses adaptasi. Memang paling krusial itu proses adaptasi. Ini menjadi penentu supaya tidak terjaid persinggungan.

"Biasanya hal kecil jadi besar. Makanya salah satu yang diperhatikan adalah saling menjaga tutur kata dan prilaku atau sikap. Belajar untuk itu," jelas Shanty.

Konflik itu pasti akan ada, sebab orang berumahtangga pasti akan merasakan konflik. Namun bagaimana kita menyikapi. Apakah itu konflik ringan, sedang, berat, kita harus belajar menyikapi.

"Jika konfliknya berat. Silakan konsultasi dengan ahlinya, apakah psikolog, ahli agama atau pihak keluarga yang dihormati karena dianggap bijaksana," saran Shanty.

Faktanya, kita tak bisa memilih pasangan yang sama persis dengan keinginan hati kita. Begitu juga orangtua tidak bisa memilih menantu sesuai dengan kehendak. Karena jodoh sudah diatur Tuhan. Makanya kita harus bisa take and give (memberi dan menerima).

"Lantas, bagaimana jika orangtua terlibat dengan masalah rumah tangga anak? Sebaiknya orangtua jangan tanya anak dulu, tapi tanya masalahnya ke menantu. Sebab kalau langsung ke anak maka secara naluriah orangtua akan membela anak. Nah, setelah konfirmasi menantu, barulah bicara dengan anak dan menantu atau bicara bersama," kata Shanty.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved