Ekonomi dan Bisnis

Warga Banjarbaru Kalsel Berhasil Mancing Rupiah dari Usaha Ternak Jangkrik

Peternak jangkrik di Desa Sungai Rancah, Palam, Banjarbaru, mampu menyuplai 50 ribu jangkrik kepada pelanggan dari Banjarmasin sampai Kabupaten Tala.

Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/SALMAH SAURIN
Aping memperlihatkan jangkrik hasil peternakannya di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (5/8/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Hobi memancing ikan sangat berkaitan erat dengan ternak jangkrik. Tak heran dalam beberapa waktu terakhir aktivitas para pemancing ikan meningkat, pasar jangkrik pun meninggi.

Jangkrik memang menjadi salah satu umpan yang banyak digunakan para mancing mania. Biasanya mereka beli umpan di pedagang perlengkapan mancing. 

Meningginya permintaan, membuat pemilik usaha Budidaya jangkrik tersenyum lebar, seperti di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Tiap hari selalu ada pesanan dari pedagang perlengkapan mancing. 

Dikatakan Aping, peternak jangkrik asal Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, saat ini permintaan pasar sedang bagus. Dalam sehari mendapat order rata-rata 50 ribu ekor.

"Pelanggan kami dari Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala. Dalam sehari total pesanan hingga 50 ribu ekor," sebutnya, seraya mengatakan harga untuk pelanggan kalangan kios Rp 20 per ekor.

Baca juga: Dinas Perdagangan Kalsel dan KSOP Banjarmasin Sepakati Jaga Ketersediaan Bahan Pokok

Baca juga: VIDEO Tim Laboratorium Basah Akuakultur FPK ULM Kalsel Gelar Pelatihan Wirausaha

Dalam sehari, Aping bisa dua tiga kali melakukan pengantaran pesanan ke beberapa kios penjual perlengkapan mancing. 

Namun diakui Peternak jangkrik di Banjarbaru ini, tidak setiap hari mampu memenuhi permintaan karena keterbatasan hasil panen.

Ia beternak di 50 kotak. Tidak panen sekaligus, tapi bergiliran, sesuai masa pemeliharaan di masing-masing kotak. 

Jika hasil panennya tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan, maka ia mengambil panen jangkrik dari peternak lain yang selama ini menjadi mitra. Dari pendapatan penjualan kemudian berbagi hasil. 

Begitu pula Amin, peternak jangkrik di Desa Sungai Rancah, Palam, Banjarbaru, saat ini permintaan lumayan tinggi. Dan di tempatnya, hasil panen sudah habis terjual.

Baca juga: 12,8 Juta Pengusaha Bakal Dapat BLT UMKM Rp 1,2 Juta, Cek di eform.bri.co.id atau banpresbpum.id

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 18 Digulirkan Agustus 2021, Begini Tips Lolos Mendapatkan

"Saya memelihara di 10 kotak, masing-masing menghasilkan 5.000 ekor. Alhamdulillah, total panen 50 ribu ekor.  Dipanen dalam waktu tiga hari," tandasnya. 

Sebenarnya, Amin punya 15 kotak. Namun karena keterbatasan tenaga, maka periode hanya memelihara di 10 kotak.

Hasil panen 5.000 ekor per kotak dari bibit 1 ons telur, menurutnya masih standar. Karena kalau hasilnya baik atau tingkat kematian rendah, per kotak bisa menghasilkan 7 ribu sampai 8 ribu ekor.

(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved