Berita Banjarmasin

Kelangkaan Oksigen Berdampak Terhadap Penyelesaian Jembatan Alalak I Baru

Kelangkaan oksigen yeng terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya lagi di Banjarmasin dan sekitarnya sejak beberapa pekan ini, rupanya juga tur

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Edi Nugroho
Andika
Jembatan Alalak I Baru ditargetkan selesai 15 September 2021. 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kelangkaan oksigen yeng terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya lagi di Banjarmasin dan sekitarnya sejak beberapa pekan ini, rupanya juga turut berdampak terhadap proses pengerjaan proyek Jembatan Sei Alalak atau juga yang dikenal dengan Jembatan Alalak I Baru (cabel stayed).

Pasalnya beberapa pengerjaan penting untuk penyelesaian paket Jembatan Sei Alalak ini menjadi terhambat karena kelangkaan oksigen.

Apalagi diketahui beberapa bagian penting dalam proses pengerjaan paket Jembatan Sei Alalak ini, memerlukan oksigen tersebut. Khususnya lagi terkait proses pembongkaran Jembatan Alalak I yang lama (eksisting), yang tentunya juga akan berdampak pada proses penyelesaian Jembatan Alalak I Baru yang tepat berada di sampingnya.

Tak heran karenanya kelangkaan oksigen ini pula menjadi kendala yang sedang dihadapi dalam proses penyelesaian Jembatan Sei Alalak. Hal ini disampaikan oleh Andika Mulrosha selaku Pimpro Jembatan Sei Alalak (Alalak I).

Baca juga: PUPR Tapin Luncurkan Aplikasi Si Jantan, Masyarakat Bisa Laporkan Kerusakan Jalan dan Jembatan

Baca juga: Portal di Jembatan Paringin Dilepas Pasca Kondisi Portal Mengalami Kemiringan

Baca juga: Proyek Pembangunan Jembatan HKSN Banjarmasin Dilanjutkan, Warga Mulai Bongkar Sendiri Bangunannya

Baca juga: Portal Jembatan Paringin Miring Terancam Roboh, Pengendara Jadi Waswas Saat Melintas

"Karena oksigen sangat dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan dan vital untuk saat ini, khususnya penuntasan bentang utama. Terutama sekali pada pembongkaran atau demolis jembatan eksisting (jembatan lama). Jadi kelangkaan oksigen ini juga menjadi kendala yang sangat vital proses pengerjaan penyelesaian paket Jembatan Sei Alalak ini," kata Andika kepada banjarmasinpost.co.id, Jumat (6/8/2021) siang.

Dibeberkan juga oleh Andika bahwa pihaknya pun sejatinya sudah berusaha dengan berburu oksigen di berbagai tempat.

"Teman-teman di lapangan sudah berupaya sekali dalam dua minggu ini mencari di wilayah lain cuma memang masih sangat langka," katanya.

Terkait dengan kondisi ini pula, Andika pun berharap pemerintah bisa membantu agar setidaknya kelangkaan oksigen tidak terjadi lagi.

Disinggung mengenai progress penyelesaian Jembatan Sei Alalak ini, Andika pun menerangkan sudah mencapai 92 persen.

Bahkan proses penyambungan Jembatan Alalak I yang baru sudah berhasil dilakukan alias selesai dilakukan.

"Progress penyambungan jembatan, slab nya sudah selesai tadi pagi. Jadi sekarang statusnya Jembatan Alalak I ini sudah terkoneksi untuk bentang utamanya," katanya.

Meskipun di tengah kendala terjadinya kelangkaan oksigen, Andika pun mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya maksimal agar penyelesaian jembatan yang menghubungkan Banjarmasin dengan Barito Kuala ini bisa sesuai jadwal.

"Insya Allah kami berupaya sekali supaya target finalisasi atau penyelesaian proyek Jembatan Sei Alalak ini, penyelesaian hingga 15 September 2021 dapat sukses terlaksana. Untuk ujicoba loading test nya, Insya Allah akan dilaksanakan sekitar akhir bulan Agustus ini atau minggu awal bulan September. Dan kita mohon doa serta dukungan dari masyarakat agar bisa berjalan lancar," pungkasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved