Harga Bitcoin Hari Ini

Kian Menghijau, Harga Bitcoin Hari Ini Tembus US$ 48.000

Harga Bitcoin pada Senin sempat berada di US$ 48.048,74, sebelum turun ke US$ 47.507,95 pada pukul 12.55 WIB. Begini kata analis

THINKSTOCKS
Ilustrasi Bitcoin.Kian Menghijau, Harga Bitcoin Hari Ini Tembus US$ 48.000 

Ia bercerita, betapa sulitnya saat itu hanya sekadar untuk membeli Bitcoin mengingat iklimnya belum seperti saat ini. Sampai akhirnya, pembelian Bitcoin pertamanya harus ke luar negeri menggunakan Paypal. Namun, seiring berjalannya waktu, Gabriel mulai menikmati kenaikan harga Bitcoin.

Melihat potensi keuntungan tersebut, ia memutuskan untuk menambah kepemilikan Bitcoin-nya dengan dana yang lebih besar. Sayangnya, pada minggu depannya harga Bitcoin turun hingga 50% lebih akibat adanya sentimen negatif dari China saat itu. Gabriel mengaku sempat panik dan khawatir dengan masa depan Bitcoin saat itu.

“Malamnya saya ga bisa tidur lihat kerugian sebesar itu. Cuman karena saya investasi pake uang dingin, jadi pede saja, ya sudah di-hold dulu saja. Eh bablas sampe 2017 dan malah berbalik jadi untung lagi,” kenangnya.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Sentuh US$43.136, Tren Penguatan Berlanjut

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Sempat di Level US$ 41.377, Analis : Waspada Rebound Dollar AS

Dalam perjalanan berinvestasi pada Bitcoin, Gabriel mengaku kesulitan untuk mengambil keuntungan karena ketika mau jual Bitcoinnya, tidak ada yang mau membeli sewaktu-waktu.

Dengan pengalamannya dalam dunia IT, ia pun mendirikan Triv pada 2015 untuk mempermudah jual beli koin secara instan. Hingga akhirnya, Triv kini jadi semakin besar dan menjadi salah satu exchange asset kripto yang sudah diakui oleh Bappebti.

Dia menilai Bitcoin merupakan kelas aset yang unik, dan belum ada yang bisa menyamainya. Selain itu, Bitcoin juga sudah too big too fail, sekarang regulasinya pun sudah semakin jelas. Oleh sebab itu, dia meyakini prospek Bitcoin secara jangka panjang dan masih terus melakukan hold hingga saat ini.

Bahkan, Gabriel berujar bahwa 90% portofolionya saat ini ditempatkan di Bitcoin. Ketika disinggung soal diversifikasi, ia mengaku 10% sisanya diinvestasikan ke dalam properti dan beberapa instrumen lainnya. Baginya, di umurnya yang masih di kepala tiga, ia ingin menjadi investor yang seagresif mungkin.

“Tentu, nanti ketika memasuki umur 40 tahun ke atas, portofolio saya juga akan disesuaikan lagi. Yang jelas, mumpung masih muda, saya ingin untuk bisa seagresif mungkin,” paparnya.

Salah satu prinsip investasi Gabriel adalah time in the market mengalahkan market timing. Menurutnya, investor tidak akan bisa market timing dengan tepat, karena tidak ada yang tahu mana titik terendahnya maupun tertingginya. Oleh karena itu, dirinya mengaku terus melakukan konsep Dollar Cost Average (DCA) pada Bitcoin.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Sempat Menyentuh Posisi US$ 41.000, Masih Berpotensi Tembus US$ 48.0000

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Berpotensi Tergerus, Kripto Populer Namun Bukan Volume Transaksi Terbesar

Sementara untuk aset kripto lain, dia mengungkapkan hanya memiliki porsi yang kecil dan cenderung lebih untuk trading. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan keuntungan yang lebih besar di mana keuntungannya nanti akan dibelikan Bitcoin juga.

Gabriel menyarankan bagi investor yang khususnya mau masuk ke aset kripto, sebaiknya pastikan instrumen yang dipilih ada Bitcoin, apalagi jika jangka waktunya untuk jangka panjang. Menurutnya, investor institusi maupun pengelola investasi akan menyimpan dananya di Bitcoin di mana hal ini sudah mulai terjadi dan akan semakin banyak ke depannya.

Jadi, dari sisi basis investor, Bitcoin jelas memiliki investor yang paling banyak sehingga potensi pertumbuhannya masih akan luar biasa serta menunjukkan tingginya kepercayaan investor. Selain itu, pastikan investor untuk sudah paham segala macam potensi risiko serta menggunakan uang dingin untuk berinvestasi di aset kripto.

“Kalau mau masuk ke alt coin, investor harus melakukan analisa kelebihan dan kekurangan, seperti jumlah supply-nya, lalu github-nya untuk source code-nya dan juga team developernya. Lalu, yang terpenting, jangan hanya investasi berdasarkan FOMO tanpa mengerti fundamentalnya,” tutup Gabriel. (*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved