Berita Banjarbaru
Dipercaya Sembuhkan Covid-19, Penjual Ramuan Daun Sungkai Bermunculan di Kalsel
Penjual ramuan tradisional daun Sungkai bermunculan di Kalsel termasuk di Banjarbaru. Rebusan daun ini, dipercaya sembuhkan Covid-19
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINBPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dipercaya manjur sembuhkan seseorang dari Covid-19, membuat penjual ramuan tradisional daun Sungkai bermunculan di Kalsel.
Satu diantaranya adalah Arbani (19). Pemuda asal Transad Palam, Banjarbaru tersebut menjual rebusan daun tanaman bernama latin Peronema canescens ini sejak seminggu belakangan ini di pinggir jalan Trikora tak jauh dari RS Idaman Banjarbaru.
Pemuda yang akrab disapa Bani itu, mengaku menjual rebusan air Sungkai tersebut dilatarbelakangi keinginan sang ayah yang punya resep turun menurun di keluarganya yang rajin menggunakan rebusan air Sungkai ini di kehidupan keseharaianya.
"Selain tujuan untuk mencari nafkah (uang), saya jualan rebusan daun Sungkai ini juga ingin membantu warga yang sakit-sakit karena kondisi cuaca yang tak tentu ini," sebut Bani.
Baca juga: Blusukan ke Apotek di Bogor, Presiden Jokowi Kaget Saat Tahu Banyak Stok Obat Covid-19 Kosong
Baca juga: BPOM Uji Klinik Ivermectin Sebagai Obat Covid-19, Masyarakat Diingatkan Jangan Sembarangan Konsumsi
Bani berujar, sudah banyak yang percaya bahwa meminum rebusan air Sungkai ini memmbantu daya tahan tubuh dan bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
"Menurunkan demam, flu, batuk, sakit kepala. Selain itu juga bisa obat buat panas dalam, sariawan serta penambah nafsu makan," kata Bani.
Anak terakhir dari dua bersaudara, itu yakin setelah banyak testimoni yang mengaku memang sembuh penyakitnya dan demamnya turun setelah minum rebusan daun ini.
"Bahkan ada yang pembeli kemarin datang, besoknya datang lagi beli lagi," kata pemuda yang lulusan Madrasah itu.
Dia menjual rebusan air Sungkai tersebut, per botol ukuran 500 mililiter itu Rp 20 ribu. Sehari, diakuinya air bisa laku 20 botol.
"Kalau rame, maka yang beli bisa sampai 20 botol. Karena laris rencana kami akan buka cabang di dekat Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru," sebutnya.
Diceritakannya, bahan dasar daun Sungai itu ia cari di kawasan gunung mawar Kiram.
"Agak sulit sih mencarinya. Tapi biasanya di daerah pegunungan banyak. Jika habis kami ke gunung mencari daun ini," sebutnya.
Ditanya apakah ini bisa untuk Covid-l9? Dirinya tidak memastikan, sebab dirinya berjualan ramuan ini hanya untuk keperluan peningkatan Imunitas seseorang dan pengobatan tradional saja.
Dikutip dari mhomecare.co.id, daun Sungkai (Peronema canescens) sudah banyak digunakan sebagai obat saat anak-anak demam dan sakit kepala serta sakit gigi, asma, bahkan penyakit kulit seperti panu.
Bukan hanya rebusan daun sungai ini, akan tetapi juga penjual ramuan penambah Imunitas daya tahan tubuh lainnya, semisal Nyonya Fahrian.
Dia menjual ramuan Samilakor atau kepanjangan dari Sari Minuman Rempah asli Lawan Korona). Dijelaskannya Samilakor adalah formula yg direkomendasikan oleh Dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc, founder/chairman Ahlina Institute (Advancing Health Literacy on Nutrition & Spiritual Neuroscience Indonesia).
Dijelaskan Fahrian, Formula Samilakor ini berasal dari tanaman herbal yang dipadukan Dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc berdasarkan tanaman-tanaman obat yang ada disebutkan di dalam Al Qur'an dan Sunah Rasulullah.
Dengan kata lain, Samilakor bukan hanya sekadar jamu biasa lantaran proses pengolahannya sudah berdasarkan riset dan bisa dikatakan sebagai obat herbal.
Masih dijelaskan dia, bahan Samilakor adalah perpaduan berbagai jenis rempah yang terkandung dalam Samilakor.
"Diharapkan membentuk zat bio aktif yang terkandung di dalamnya dan dapat saling berinteraksi satu sama lain di dalam tubuh sebagai Imunomodulator yang sangat baik untuk pencegahan, pengobatan, dan pemulihan pasien Covid-19. Adapun komposisi Samilakor adalah Jahe merah, jehe putih, kunyit, serai, lemon, gula aren, daun bambu dan air mineral, " sebutnya.
Dijelaskan dia, Samilakor tidak dijual." Mohon izin kalo ditempat kami Samilakor tidak ada daftar harganya, bisa diganti dengan donasi / infak semampu dan seikhlasnya, " sebutnya.
Masih dijelaskan, Fahrian, untuk yang komersil kedepannya akan diproduksi di kampung pejabat dengan harga Rp 10 ribu per botol kemasan @200 mililiter.
"Samilakor diminum sebagai imunomodulator yang sangat baik untuk pencegahan, pengobatan dan pemulihan Covid," sebutnya.
Baca juga: VIDEO Penjual Air Rebusan Daun Sungkai di Banjarbaru, Bisa Laku 20 Botol Sehari
Masih menurut dia, selain itu, Ada asupan air alkali yang diperoleh dari ampas Samilakor yang telah dicampur air mineral dan didiamkan selama 6 jam -12 jam baru bisa diminum.
"Kebutuhan air alkali sebagai pengganti air putih tiap orang berbeda beda. Dihitung dengan cara berat badan dibagi 20," urainya.
Selain Samilakor dan Air Alkali yg cukup perlu diperhatikan asupan gizi yang baik untuk penderita Covid. (banjarmasinpost /nurholis huda)