Berita Banjarmasin
KPC PEN Simpulkan PPKM Level IV Banjarmasin Berlanjut, Tim Pakar Covid-19 ULM Sebut Sangat Berdasar
Asesmen yang dilakukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) menyimpulkan untuk memperpanjang PPKM
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Asesmen yang dilakukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) menyimpulkan untuk memperpanjang kembali PPKM di sejumlah daerah termasuk di Kalsel.
Namun keputusan untuk memperpanjang kembali PPKM yang akan berakhir Senin (23/8/2021) ini belum final dan berada tangan Presiden RI.
Anggota Tim Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin menilai hasil asesmen tersebut sangat berdasar.
Sejumlah indikator, kata dia menunjukkan, tingkat transmisi Covid-19 komunitas masih tinggi dan di saat bersamaan kapasitas respon sistem kesehatan masih terbatas.
Baca juga: Terdampak PPKM Level 4 Banjarbaru, Satu Pelayanan di MPP Terhenti
Baca juga: Keluar Dari Daftar PPKM Level 4, Begini Tanggapan Sekdakab Batola
Mengambil contoh di Kota Banjarmasin, Muttaqin menyebut tingginya transmisi komunitas ditunjukkan dengan tingginya rata-rata pasien rawat inap.
Dimana dalam seminggu terakhir, rata-rata sebanyak 77 orang per 100.000 penduduk.
"Padahal untuk turun ke PPKM level 3 harus di bawah 30 per 100.000 penduduk," terangnya.
Lalu indikator angka kematian penderita Covid-19 yang menurutnya tercatat meningkat di Banjarmasin selama PPKM level 4 Jilid III.
Yaitu ada sebanyak 13 kasus kematian per 100.000 penduduk dalam satu minggu.
Sedangkan untuk turun ke level 3, angka tersebut harus turun di baeah 5 kematian per 100.000 penduduk.
Terkait upaya yang dilakukan pemerintah setempat, Muttaqin menilai penyekatan bukan cara yang paling efektif untuk menekan mobilitas masyarakat dan menekan penyebaran Covid-19.
Melainkan kata dia pembatasan kegiatan ekonomi dan hanya mengizinkan kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan esensial lah yang dapat menekan mobilitas.
Tak cuma mengandalkan aparat pemerintah dan penegakan aturan, pendekatan melalui kolaborasi komunitas hingga tingkat kelurahan, RT/RW, tokoh ulama dan tokoh masyarakat dinilainya sangat penting dilakukan.
Tujuannya agar masyarakat memiliki pemahaman dan kemauan untuk turut membantu menekan penyebaran pandemi Covid-19 dan bukannya merasa dibatas-batasi.
"Kepala pemerintahan harus hadir di sini bahkan setiap hari memberikan informasi bagaimana perkembangan kasus harian disertai dengan motivasi, himbauan dan nasehat kepada masyarakat," kata Muttaqin.
