Harga Emas Antam
Harga Emas Antam Hari Ini 26 September 2021, Stagnan di Rp 918.000 Per Gram
Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan alias tak bergerak pada Minggu (26/9).
Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.
Harga emas pekan ini hanya bergerak tipis. Harga emas spot ditutup pada US$ 1.750,42 per ons troi pada Jumat (24/9). Dalam sepekan, harga emas spot turun 0,22%.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange turun 0,72% ke US$ 1.805,90 per ons troi dalam sepekan terakhir.
Pelemahan harga emas terjadi di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Para investor menghindari aset berisiko karena kekhawatiran default dan efek limpahan Evergrande China. Kenaikan suku bunga yang membayangi juga menjadi penahan harga emas pekan ini.
Pelemahan harga emas mengecil setelah tumbang 1% pada hari Kamis. Analis OANDA Craig Erlam memperkirakan harga emas akan melemah lagi.
Baca juga: Satu Lagi Pabrik Uang Suami Syahrini Terbongkar, Reino Barack Ternyata Punya Ini di Labuan Bajo
"Kita akan melihat kelanjutan dari tren penurunan yang didorong oleh sikap The Fed, terutama karena beberapa kekhawatiran seputar Evergrande telah mereda," kata Erlam.
Emas turun ke level terendah satu bulan pada hari Kamis (23/9) di tengah ekspektasi Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga. Indeks dolar yang melemah tipis pada hari Jumat menjadi penyokong kenaikan harga emas sehingga akumulasi penurunan harga emas sepekan mengecil.
"The Fed telah mengumumkan bahwa tapering sudah dekat. Langkah selanjutnya adalah ketika diterapkan ini akan mendorong suku bunga riil lebih jauh dan negatif untuk emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo. Dia menambahkan bahwa tapering akan menyebabkan volatilitas harian.

Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester kemarin mengatakan bahwa bank sentral harus mulai mengurangi stimulus untuk ekonomi pada bulan November. The Fed dapat mulai menaikkan suku bunga pada akhir tahun depan jika pasar tenaga kerja terus membaik.
Kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak menawarkan imbal hasil.