Limbah RSUD Balangan
Dirut RSUD Balangan Pastikan Limbah Cair di RSUD Setempat Dapat Dipertanggungjawabkan
Pengolahan air limbah medis dari RSUD Balangan sempat menjadi kekhawatiran warga karena airnya mengalir ke area kebun.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN- Pengolahan air limbah medis dari RSUD Balangan sempat menjadi kekhawatiran warga karena airnya mengalir ke area kebun.
Menyikapi hal ini, Dirut RSUD Balangan, Drg Sudirman terjun langsung ke lokasi untuk memantau aliran air hasil pengolahan limbah medis di RSUD Balangan.
Proses pengolahan limbah medis ucap Drg Dirman sudah memenuhi standar. Bahkan setiap satu bulan sekali selalu ada laporan untuk memastikan keamanan air limbah tersebut.
"Di RSUD Balangan, kami menggunakan dua sistem pengolahan limbah, untuk limbah padat yang memanfaatkan incinerator dan sudah ada izin dari Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian IPAL untuk limbah cair yang hasil pengolahannya bisa dipertanggungjawabkan," jelas Drg Dirman, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Kebun Karet DidugaTerdampak Air Limbah RSUD Balangan, Pemilik Minta Janji Ditepati
Baca juga: VIDEO Lihat Pengolahan Limbah, Begini Kecurigaan Pendemo PT SDO Kotabaru
Baca juga: Pastikan Dugaan Limbah Dialirkan ke Laut, Pengunjuk Rasa di Kotabaru Masuk Area Pabrik PT SDO
Baca juga: Prediksi PSS Sleman vs Persebaya di Liga 1, Samsul Arif Disiapkan Aji Santoso
Indikator keamanan hasil air dari pengolahan IPAL ucap Drg Dirman bisa dibuktikan dari penggunaan air untuk penyiraman tanaman yang tanaman tersebut tetap hidup.
Kemudian diletakan pula ikan di pembuangan air tersebut dan tetap bertahan hidup. Ia memastikan, hasil air limbah dari RSUD Balangan tidak mencemari lingkungan. Dalam artian masih kondisi aman dan sesuai dengan standar.
Drg Dirman juga bertemu secara langsung dengan warga yang mengeluh akan hal tersebut. Diutarakan pula perihal pemanfaatan aliran air yang mengarah ke lahan warga.
Warga Desa Balida, Agus Supianur Hadi yang secara langsung merasa terdampak, berkomunikasi dengan Drg Dirman. Sebut Agus, pihak rumah sakit pernah menjanjikan untuk pembebasan lahan.
Lantas, menyikapi ini pula, Drg Dirman memberikan penjelasan. Ucapnya, untuk pembebasan lahan tersebut tentu tidak bisa serta merta dibeli. Melainkan ada proses penelitian harga dari appraisal. Selain itu perlu dukungan anggaran yang akan digunakan.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)