Berita Banjarmasin
PKM FKIP ULM Kalsel Beri Pelatihan Digital Marketing UKM Sasirangan di Sungai Bakung
Mahasiswa dan dosen FKIP ULM latih perajin dalam hal digital marketing dan pengembangan Sasirangan, mulai awal Agustus hingga akhir September 2021.
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - PKM Usaha Kreatif tim Bidang Seni FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bekerja sama dengan kerajinan UKM MADS Sasirangan memberikan pelatihan.
Sasarannya adalah warga Sungai Bakung, Kabupaten Banjar, mengenai digital marketing dan pengembangan kreatif Sasirangan, mulai awal Agustus hingga akhir September 2021.
Menurut Ketua PKM FKIP ULM, Edlin Yanuar Nugraheni, didampingi Ari Hidayat, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang penggunakan video bagaimana cara memasarkan produk di media sosial dan mengemasnya dengan lebih exsklusif.
Ditambahkan dia, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program 2020, bentuk pelatihan ke teknik produk baru , yaitu pembuatan kalung berbagai model dari sasirangan.
Perajin Sasirangan diajarkan membuat salah satu produk kalung dari perca, dikombinasikan dengan batu permata, memberikan ide desain-desain sajadah dan sarung, serta pengemasan yang berbeda pada umumnya dan promosi video.
Baca juga: Bikin Sasirangan, Produk Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan Laris Diborong TK Negeri Idaman
Baca juga: Dewan Kesenian Banjarmasin Akan Inventarisir Motif Sasirangan
"Jadi, kali ini lebih ke pengemasan dan promosi secara digital hingga dikenal masyarakat luas," ucap dosen Seni di Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM ini, Kamis (30/9/2021).
Diharapkan dengan pelatihan ini, nantinya bisa meningkatkan pendapatan perajin sekaligus mengangkat derajat kehidupannya.
Pihaknya memberikan pelatihan Perajin Sasirangan karena omset penjualan di masa pandemi saat ini sangatlah turun pembeliannya dibanding musim sekolah.
Di masa pandemi, lebih jarang lagi orang memerlukan pernik-pernik sasirangan, sehingga Perajin Sasirangan berinovasi dengan memunculkan produk-produk baru yang lebih digemari, melalui penjualan di media sosial secara online.
"Melalui penjualan secara online ini, kami mengangkat kebudayaan daerah lokal, kekhasan kain sasirangan yang dikenal luas hingga mancanegara," ungkapnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Nilai Sasirangan Memiliki Keunikan yang Berdaya Saing Tinggi
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Keluarga, Desa Jingah Babaris Gelar Pelatihan Sasirangan
Sementara itu, seorang perajin, Nurheny, mengatakan, sangatlah senang dan antusias mengikuti pelatihan ini. "Kami bisa ebih mengembangkan inovasi-inovasu prodak baru dari kain sasirangan," ucapnya.
Pemilik Mads Sasirangn, Achmad, mengaku sangat senang pihak kampus ULM mau membantu para perajin sasirangan.
"Selama pandemi ini banyak perajin yang banting setir karena usaha sasirangan tak jalan dan hanya menunggu pesanan," ungkapnya.
Pihaknya sangat bersyukur, dengan adanya penelitian dari tim FKIP ULM membantu perajin dalam berinovasi membuat sasirangan tak hanya dalam bentuk kain maupun pakaian. "Kami juga bisa mempromosikan jualan melalui sosial media," pungkasnya
(Banjarmasinpost.co.id/Syaiful Anwar)
