Polemik Partai Demokrat

Tanggapan Yusril Soal Isu Dibayar Rp 100 Miliar untuk Demokrat Kubu Moeldoko: Kenapa Dipersoalkan

Yusril Ihza Mahendra memberi tanggapan soal tudingan ia dibayar Rp 100 miliar oleh kubu KLB Moeldoko untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat tahun 2020

Editor: M.Risman Noor
kompas.com
Yusril Ihza Mahendra. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Polemik di tubuh Partai Demokrat semakin ramai seiring advokat Yusril Ihza Mahendra menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko.

Yusril Ihza Mahendra dituding mendapat bayaran Rp 100 miliar dari kubu KLB Moeldoko untuk menggugat AD/ART Partai Demokrat tahun 2020.

Menanggapi tudingan tersebut, Yusril Ihza memberi tanggapan santai.

Yusril juga menyarankan agar lebih menghadapi gugatan di persidangan sehingga terkesan lebih elegan.

Baca juga: Demokrat AHY Siap Rangkul Kader Demokrat Kubu Moeldoko, Begini Respon Eks Ketua DPC Demokrat Batola

Baca juga: Trending di Twitter Tanggapan Mahfud MD Polemik Partai Demokrat, Upaya Yusril Dipandang Tak Berguna

Sambil bercanda, ia mengatakan ada sisi baik dari tudingan dibayar Rp 100 miliar itu.

Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra (FANPAGE FACEBOOK YUSRIL IHZA MAHENDRA)

Namun, ia kembali menegaskan tak menanggapi terlalu jauh atas tuduhan tersebut.

"Bagus juga lah kalau saya dibilang Rp 100 miliar, artinya orang tidak sembarangan juga minta tolong sama saya bayarnya Rp 100 miliar. Kalau umpanya yang begitu ditanggapi ya bikin repot."

"Saya pikir biarin saja lah, tidak usah ditanggapi. Kalau saya bilang tidak, orang enggak percaya. Kalau saya bilang iya, orang juga enggak percaya," kata Yusril, dikutip dari tayangan YouTube Medcom.id, Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: Viral di Medsos Reaksi Apoteker Cantik Layani Pembeli yang Salah Sebut Nama Obat

Yusril menyebut, seorang advokat bekerja berdasarkan kode etik dan Undang-Undang Advokat.

Hubungan antara advokat dengan kliennya tidak berkaitan dengan orang lain dan bersifat profesional.

Terkait berapa biaya jasa sebagai kuasa hukum, hal itu diatur sesuai kesepakatan dengan kliennya.

"Berapa dia dibayar? Itu tergantung kesepakatan, mau Rp 1 miliar, mau Rp 2 miliar, Rp 100 miliar, gratis, boleh saja."

"Semua itu halalan thoyiban. Halal dan thoyib. Kenapa mesti dipersoalkan? Rezeki orang kok dipersoalkan?," tutur dia.

Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Jawaban Yusril soal Tuduhan Dibayar Rp 100 M untuk Gugat AD/ART Demokrat: Biarin Saja

Ia pun memberi saran kepada Partai Demokrat agar lebih fokus mempersiapkan diri untuk saling membuktikan di meja hijau.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved