Kampusiana

Diskusi FH Uniska dan HMI, Dorong Pemuda Manfaatkan Ekosistem Digitalisasi Tanpa Langgar Hukum,

Fakultas Hukum Uniska bekerja sama dengan HMI gelar diskusi kepemudaan mendorong pemuda manfaatkan ekosistem digitalisasi tanpa melanggar hukum.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Diskusi kepemudaan dalam mamanfaatkan ekosistem digitalisasi, di ruang peradilan semu FH Uniska MAB, Senin (11/10/2021) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bertempat di ruang peradilan semu, Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan (FH Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) digelar acara diskusi kepemudaan.

Acara di gagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Uniska MAB bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dekan FH Uniska, Dr Afif Khalid menjelaskan, bahwa diskusi tersebut bertujuan untuk memberikan kesadaran, kepada para pemuda untuk bisa memanfaatkan ekosistem digitalisasi tanpa melanggar aturan hukum.

"Sehingga kedepannya mahasiswa bisa lebih aktif dan giat melaksanakan keilmuannya, menjalankan program-program di bidang teknologi informasi (IT), yang didasari aturan atau hukumnya," katanya. Senin (11/10/2021).

Agar mahasiswa kedepannya dapat lebih aktif dalam bidang keilmuan, sesuai tri dharma perguruan tinggi.

Afif pun berencana akan terus melakukan kegiatan-kegiatan seminar dan diskusi serupa di FH Uniska MAB.

"Ini sesuai dengan visi misi dari FH Uniska, agar mahasiswa ketika lulus sudah memiliki bekal dalam bidang keilmuannya," ucapnya.

Tidak hanya melibatkan mahasiswa, diskusi tersebut juga dihadiri oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Menurut Ibnu tema diskusi 'Muhasabah Pemuda Terhadap Transformasi Teknologi Digital' sangat lah menarik. Sebab berhubungan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober mendatang.

"Bahwa ekosistem digital itu wajib hukumnya dan harus dikuasai, karena yang namanya melek digital itu penting," ucap Ibnu.

Ibnu mengatakan di masa pandemi seperti sekaran, sejumlah orang kehilangan pekerjaanya, padahal mereka memiliki talenta yang bagus.

Sehingga situasi seperti ini menurut Ibnu harus bisa disikapi dengan baik, oleh masyarakat, khususnya di Banjarmasin.

Satu di antaranya yakni bekerja dari rumah melalui ekosistem digital, seperti pembuat konten, aplikasi, dan sebagainya.

"Bisa di manfaatkan untuk menghasilkan uang selama pandemi, terlebih bagi mereka yang kehilangan pekerjaan," ujarnya.

Ibnu juga mengungkapkan, bahwa saat ini angka literasi pemuda di Banjarmasin masih tergolong rendah.

Pemanfaatan teknologi menurut Ibnu merupakan satu di antara berbagai cara, untul meningkatkan literasi pemuda di Banjarmasin.

"Saya mengapresiasi kegiatan diskusi ini, karena menyadarkan soal kesadaran kolektif bahwa ekosistem digital itu tidak harus dihindari. Sebagai pemuda harus bisa berpacu soal kompetensi mulai dari bahasa, dan ilmu pengetahuan teknologi," jelasnya.

(banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved