Maulid Nabi Muhammad SAW 2021
Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Begini Pandangan 4 Mazhab
Inilah hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 menurut 4 Mazhab.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 menurut 4 Mazhab.
Mazhab adalah pandangan Imam mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa dalam berbagai metode.
Ada 4 Mazhab yang dikenal umat Islam, yakni Imam Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.
Maulid Nabi Muhammad diperingati setiap tahun, tepatnya setiap tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriyah.
Baca juga: LIBUR Maulid Nabi 2021 Tak Jadi Tanggal 19 Oktober Tapi Digeser ke 20 Oktober, Ini Alasannya
Baca juga: Peringatan Maulid Nabi di Masjid Agung Al Karomah Martapura, Jemaah Ikuti Acara Penuh Khidmat
Di tahun ini, Maulid Nabi bertepatan pada Selasa (19/10/2021) kalender masehi.
Hari kelahiran Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awal selalu diperingati dengan penuh suka-cita oleh kaum Muslim di seluruh dunia.
Seperti yang dilakukan di keraton Surakarta misalnya.

Setiap bulan Rabiul Awal, Keraton Surakarta selalu mengadakan acara Grebeg Maulid.
Dalam acara Grebeg Maulid tersebut, berbagai jajanan dan wahana hiburan anak tersaji di alun-alun keraton selama satu bulan penuh.
Puncak acaranya adalah diselenggarakannya Kirab Gunungan pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Terlepas dari semua tradisi Maulid Nabi, bagaimana sebetulnya pendapat para ulama terkait perayaan maulid tersebut?
Berikut ini TribunSolo.com rangkum situs Nahdlatul Ulama (Nu Online), beberapa statemen ulama mengenai tradisi Maulid Nabi tersebut.
Baca juga: Semarak Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Berikut Kumpulan Ucapan Kelahiran Rasulullah Cocok di Sosmed
1. Ulama Imam Syafii
Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama’ Syafi’iyyah mengatakan:
هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْاِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ
“Perayaan maulid termasuk bid’ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirkannya Rasulullah Saw”.
Dalam kesempatan yang lain, beliau mengatakan:
يُسْتَحَبُّ لَنَا إِظْهَارُ الشُّكْرِ بِمَوْلِدِهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَالْاِجْتِمَاعُ وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ وَنَحْوُ ذَلِكَ مِنْ وُجُوْهِ الْقُرُبَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَسَرَّاتِ
“Sunah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati maulid Rasulullah Saw, berkumpul, membagikan makanan dan beberapa hal lain dari berbagai macam bentuk ibadah dan luapan kegembiraan”.

2. Ulama Imam Hanafi
Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu ‘Abidin mengatakan:
اِعْلَمْ أَنَّ مِنَ الْبِدَعِ الْمَحْمُوْدَةِ عَمَلَ الْمَوْلِدِ الشَّرِيْفِ مِنَ الشَّهْرِ الَّذِيْ وُلِدَ فِيْهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
“Ketahuilah bahwa salah satu bid’ah yang terpuji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad Saw”.
3. Ulama Imam Maliki
Bahkan setiap tempat yang di dalamnya dibacakan sejarah hidup Nabi Saw, akan dikelilingi malaikat dan dipenuhi rahmat serta ridla Allah Swt.
Al-Imam Ibnu al-Haj ulama’ dari kalangan madzhab Maliki mengatakan:
مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَحَلٍّ أَوْ مَسْجِدٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ أَهْلَ ذَلِكَ الْمَكَانِ وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ
“Tidaklah suatu rumah atau tempat yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan”.
Baca juga: Niat Shalat Dhuha dan Cara Melaksanakan, Lengkap dengan Doa Usai Mengamalkan
4. Ulama Imam Hambali
Al-Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan:
فَتَعْظِيْمُ الْمَوْلِدِ وَاتِّخَاذُهُ مَوْسِمًا قَدْ يَفْعَلُهُ بَعْضُ النَّاسِ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِحُسْنِ قَصْدِهِ وَتَعْظِيْمِهِ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
“Mengagungkan maulid Nabi dan menjadikannya sebagai hari raya telah dilakukan oleh sebagian manusia dan mereka mendapat pahala besar atas tradisi tersebut, karena niat baiknya dan karena telah mengagungkan Rasulullah Saw”.
Bahkan merayakan maulid Nabi bisa menjadi wajib bila menjadi sarana dakwah yang efektif untuk menandingi perayaan-perayaan lain yang terdapat banyak kemunkaran. Al-Syaikh al-Mubasyir al-Tharazi menegaskan:
إِنَّ الْاِحْتِفَالَ بِذِكْرَى الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ الشَّرِيْفِ أَصْبَحَ وَاجِبَا أَسَاسِيًّا لِمُوَاجَهَةِ مَا اسْتُجِدَّ مِنَ الْاِحْتِفَالَاتِ الضَّارَّةِ فِيْ هَذِهِ الْأَيَّامِ.
“Sesungguhnya perayaan maulid Nabi menjadi wajib yang bersifat siyasat untuk menandingi perayaan-perayaan lain yang membahayakan pada hari ini”.

Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi merayakan Maulid Nabi merupakan bid’ah yang baik (disunahkan), meski tidak pernah dilakukan pada zaman Nabi Muhammad, karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecintaan kepada Rasulullah Muhammad.
Bahkan, hukum merayakan maulid bisa menjadi wajib bila menjadi sarana dakwah yang paling efektif untuk mengimbangi acara-acara yang membahayakan moral bangsa.
Pesan Moral dari Peringatan Maulid Nabi
Nilai moral yang dapat diambil dari perayaan Maulid Nabi adalah menyimak akhlak terpuji dari Nabi Muhammad SAW.
Adapun akhlak terpuji itu merupakan ajaran moral yang baik untuk seluruh umat manusia.
Baca juga: Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Perbanyak Sholawat, Sedekah dan Puasa
Kemudian, diharapkan umat manusia dapat mempraktikan sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, nasihat dan pengarahan dari para ulama dalam perayaan Maulid Nabi juga dapat menjadi tuntunan dan bimbingan agama.
Simak amalan-amalan sunah menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa umat mulim laksanakan.
1. Membaca Sholawat Nabi
Saat Maulid Nabi Muhammad SAW, umat muslim dianjurkan untuk banyak membaca Sholawat nabi.
Sholawat nabi yang sering dibaca umat muslim yaitu Sholawat yang terdapat dalam salat lima waktu.
Atau bisa juga membaca bacaan selawat-Sholawat lain.

Seperti Sholawat Ma'tsuroh, Sholawat Ibrohimiyah, Sholawat Al-fatih, SeQuthbul Aqthob, Sholawat Ummy, Sholawat Ghozali, Sholawat Munjiyat, dan Sholawat Kamilat.
2. Perbanyak Sedekah
Selain memperbanyak Sholawat nabi, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah.
Di sejumlah wilayah umat muslim bisa bersedekah melalui tradisi perayaan Maulid Nabi seperti Karesen di Mojokerto, Bungo Lado di Padang Pariaman, dan Baayun Maulid di Banjarmasin.
Melalui tradisi-tradisi tersebut, umat muslim biasanya bersedekah dalam bentuk makanan, uang, maupun kebutuhan pokok.
3. Menjalankan Puasa
Dilansir dari Tribun Timur, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW umat islam juga dianjurkan untuk berpuasa.
Ketika beliau ditanya mengapa berpuasa pada hari Senin, Nabi Muhammad SAW menjawab, "Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Al-Qur'an] kepadaku)" (HR. Muslim).
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)