Harga Bitcoin

Harga Bitcoin Hari ini Hampir Sentuh US $60.000, Didorong Aksi Pemburu Momentum

hari ini harga bitcoin hampir menyentuh US$60.000. Dikutip dari situs coinmarketcap.com pukul 10.42 WIB harga aset kripto itu US$59.051

reuters
Bitcoin. Harga Bitcoin Hari ini Hampir Sentuh US $60.000, Didorong Aksi Pemburu Momentum 

BANJARMASINPOST.CO.ID, LONDON - Harga bitcoin terus menanjak. Bahkan diprediksi bisa tembus US$ 100.000 per keping.

Bahkan hari ini harga bitcoin hampir menyentuh US$60.000. Berdasarkan pantauan Banjarmasinpost.co.id di situs coinmarketcap.com pukul 10.42 WIB harga aset kripto itu US$59.051.

Tren positif masih mendukung crypto currency tertua itu.

Bahkan Direktur Fidelity of Global/Macro Jurrien Timmer memprediksi, reli yang sedang berlangsung pada mata uang bitcoin dapat terus mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun ke depan.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Tembus US$ 58.000 Lagi, Tertinggi Sejak Mei 2021

Baca juga: Harga Bitcoin Terus Melejit Per 12 Oktober 2021, Hari Ini Tembus Rp 824 Juta

Melansir Business Insider, berdasarkan model penawaran dan permintaan miliknya, Timmer melihat bitcoin bisa mencapai level US$ 100.000 atau Rp 82,288 triliun (1 bitcoin = Rp 822,88 juta) pada tahun 2023 karena trader atau pemburu momentum mulai membeli bitcoin saat terjadinya reli baru-baru ini.

"Reli ini datang dengan sedikit kemeriahan dan tampaknya tidak didorong oleh pemburu momentum. Persentase koin yang dipegang oleh 'turis' jangka pendek turun menjadi hanya 15%. Ini memberi tahu saya bahwa mungkin ada ruang untuk berlari jika pemburu momentum masuk dalam waktu bersamaan," kata Timmer, dilansir dari kontan.co.id.

Dia menambahkan, sebagian besar harga terendah dalam bitcoin terjadi ketika koin yang dipegang oleh "turis" jangka pendek mendekati 30%.

Data yang dihimpun Business Insider menunjukkan, harga bitcoin naik 2% menjadi US$ 56.917 pada hari Selasa (12/10/2021). Di sepanjang Oktober, bitcoin sudah naik 31% di mana mata uang kripto populer itu berhasil mencapai kembali beberapa level resistensi utama.

Ilustrasi uang kripto, Bitcoin.
Ilustrasi uang kripto, Bitcoin. (Istimewa)

Tapi Timmer tidak melihat pergerakan bitcoin baru-baru ini sebagai suatu hal yang berlebihan, berdasarkan aksi harga relatif antara bitcoin dan emas.

"Ini sebenarnya adalah langkah yang cukup berkelanjutan, dan ini bukan gelembung yang akan meledak," katanya dalam wawancara dengan CNBC, Rabu.

Jika bitcoin mencapai harga US$ 100.000, banyak yang percaya bahwa cryptocurrency dapat menjadi ancaman bagi dolar AS dan statusnya sebagai mata uang cadangan dunia. Tapi Timmer mengatakan tidak begitu banyak.

“Saya benar-benar tidak berpikir bitcoin mengancam dolar atau status cadangan dolar. Proposisi nilai Bitcoin adalah bahwa pada akhirnya ia berubah dari hanya sebagai penyimpan nilai dan juga menjadi sebagai alat tukar, dan itu tergantung pada (perkembangan) lapisan kedua yang sedang dibangun sekarang," kata Timmer.

Faktanya, Timmer percaya bahwa jangkauan bitcoin yang berkembang dapat memperkuat status dolar AS sebagai mata uang cadangan yang digunakan secara global.

"Mungkin (bitcoin) sebenarnya akan memastikan bahwa dolar akan mempertahankan status cadangannya sebagai mata uang dunia karena semua mata uang tiba-tiba akan tersedia di jangkauan dunia yang lebih jauh, melalui bitcoin, dan itu mungkin masih akan terhubung ke dolar dalam waktu dekat," kata Timmer.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini US$53.960 Usai Sentuh US$ 55.000, Diprediksi Tembus US$ 100.000 Akhir Tahun

Baca juga: Harga Bitcoin Rontok Lagi ke Level US$ 42.000 Per Keping, Sentimen Negatif dari China dan AS

Efek Elon Musk

Harga mata uang kripto secara luas kembali mengalami kenaikan pada Kamis (14/10/2021) pagi. Pada saat itu, CEO Tesla Elon Musk menuliskan tweet untuk mendukung dogecoin cryptocurrency berbasis meme.

Dilansir dari Kontan.co.id, Billy Markus, salah satu pencipta token lelucon, telah mentweet penambang dogecoin yang tidak memperbarui perangkat lunak mereka adalah “setan”.

Musk menjawab dengan sederhana "100". Dia juga menanggapi dengan emoji jempol dan emoji tertawa untuk tweet serupa lainnya oleh Markus.

Tweet Musk tentang ruang crypto sering berdampak besar pada harga mata uang kripto. Dan hal itu juga berlaku untuk dogecoin.

Data yang dihimpun Yahoo Finance menunjukkan, Dogecoin naik sekitar 6% diperdagangkan pada US$ 0,236.

Dogecoin crypto currency
Dogecoin crypto currency (doge)

Sedangkan harga bitcoin melonjak 5% pada saat tweet dituliskan, diperdagangkan pada level US$ 57.595. Bitcoin masih bertahan di atas level kunci US$ 50.000.

Adapun ethereum, crypto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, melonjak 5,6% lebih tinggi dan diperdagangkan pada US$ 3.640.

“Bitcoin telah memulai dengan awal yang baik pada bulan Oktober dengan kenaikan 31%, mengungguli semua indeks tertimbang kapitalisasi pasar lainnya dengan selisih yang lebar,” kata Sam Kopelman, manajer Luno Inggris, pertukaran dan dompet cryptocurrency global.

Dia menambahkan, ekspektasi yang meningkat untuk dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin yang ditunjukkan oleh meningkatnya minat terbuka, dan premi dasar yang meningkat untuk CME berjangka dapat menjadi penyebab momentum bullish.

"Pangsa CME dari minat terbuka global dalam bitcoin berjangka mencapai 17% minggu ini – level tertinggi yang tercatat sejak Februari 2021, ini menunjukkan pedagang institusional telah kembali ke bitcoin," jelas Kopelman seperti yang dikutip Yahoo Finance.

Sementara itu Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade, mengatakan investor harus memahami bahwa teknologi blockchain sekarang diadopsi di lapangan dan digunakan untuk melakukan transaksi oleh konsumen serta bisnis, sehingga memudahkan konsumen untuk memahami betapa bermanfaatnya gerakan tersebut.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 4 Oktober 2021, Melesat Mendekati Angka US$ 50.000

Baca juga: Harga Bitcoin Terjun bebas, China Umumkan Transaksi Kripto Ilegal

“Konsumen harus ingat bahwa tidak lagi sulit untuk memahami bagaimana aset digital dapat digunakan secara praktis, seperti yang terlihat di El Salvador, yang telah menyatakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah,” jelas Aslam.

Aslam memberi contoh kartu kredit yang didukung Visa BlockFi, yang hasilnya dia gambarkan sebagai hal yang "menakjubkan".

Perusahaan mengatakan rata-rata pemegang kartu BlockFi akan menghabiskan US$ 30.000 per tahun dan proyeksinya menunjukkan pemegang kartu BlockFi cenderung menghabiskan lebih dari US$ 2 miliar per tahun.

“Ini menunjukkan pasar yang luas di mana aset digital dapat dimanfaatkan,” tambah Aslam. (Banjarmasinpost.co.id/kontan.co.id)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved