Maulid Nabi Muhammad SAW 2021

Nilai Tersirat Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Begini Tradisi Sambut Maulid Nabi di Indonesia

Hari ini umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Selasa (19/10/2021).Terdapat nilai-nilai tersirat dari hari kelahiran Rasulullah SAW.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id/Milna Sari
Warga Desa Sungai Jati Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar bersama Habib Idrus bin Ali Al-Habsy rayakan maulid Nabi SAW 

Menurut KRT Haji Handipaningrat dalam buku 'Perayaan Sekaten', kata Sekaten berakar dari kata dalam Bahasa Arab, Syahadatain yang memiliki makna persaksian (syahadat).

Bagi masyarakat muslim, syahadat dianggap penting sebab merupakan proses pengakuan terhadap keesaan Tuhan dan risalah Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari Kompas.com, Sekaten juga dimaknai sebagai sarana hiburan keluarga yang menunjukkan identitas kearifan lokal daerah setempat.

Sekaten ini menjadi upacara adat dan keagamaan yang diringi dengan suara gamelan.

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis 10 Rabiul Awal 1443 H, Dibaca Besok Sebelum Azan Subuh

Gamelan dari Keraton Surakarta dipindah menuju Masjid Agung dengan cara dipikul dan diarak.

Sekaten ditutup dengan grebeg yang merupakan sedekah pihak Keraton kepada masyarakat berupa gunungan berisi hasil bumi yang disusun melingkar.

Gunungan ini akan diperebutkan oleh warga sekitar.

2. Tradisi Maudu Lempoa di Sulawesi Selatan

Warga Sulawesi Selatan merayakan Maulid Nabi dengan mengadakan Maudu Lompoa (Maulid Besar) yaitu tradisi menghias perahu menggunakan selendang warna-warni dan telur hias.

Perahu dihiasi dengan ribuan telur serta bahan makanan tradisional dan menjadi pemandangan unik di sepanjang sungai.

Ibnu Sina saat hadir pada Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW digelar pada Rabu (4/121/2020) di Lantai Dasar Pasar Samudra Baru.
Ibnu Sina saat hadir pada Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW digelar pada Rabu (4/121/2020) di Lantai Dasar Pasar Samudra Baru. (Dari Reza untuk BPost)

Warga juga menyusun makanan seperti gunungan sebagai simbol perayaan.

Dikutip dari Tribuntimur.com, makanan yang telah disusun seperti gunungan tersebut akan diperebutkan oleh ribuan warga.

Gunungan yang diperebutkan berisi telur hias, ayam, beras dimasak setengah matang, beras ketan, mukena, kain khas Sulawesi, serta aksesoris lainnya.

Sebelum diperebutkan, warga akan membacakan kitab Barzanji di sekitar gunungan tersebut.

3. Tradisi Bungo Lado di Padang Pariaman

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved