CPNS 2021
BKN Telusuri Kecurangan Tes CPNS 2021 di Sulbar, Hasil Forensik IT Temui Aplikasi Zoho Meeting
Hasil forensik menunjukan terdapat aplikasi remote Zoho Meeting ( Zoho Assist ) yang diinstall pada 12 September 2021.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kecurangan yang terjadi saat tes CPNS 2021 di Sulawesi Barat (Sulbar) kini terus ditelisik Tim BKN.
Pengecekan menyeluruh dilakukan tim BKN terhadap seluruh PC yang akan digunakan sesuai dengan Lampiran Peraturan BKN Nomor 2 Tahun 2021 dan Petunjuk Teknis Keamanan Informasi Pelaksanaan Seleksi CAT BKN Nomor FRM/OPR/029.
Laporan dugaan kecurangan berasal dari laporan Tim BKN pada 23 September 2021 dan media daring menunjukkan pengerjaan tidak wajar.
Satu PC dari titik lokasi (tilok) tersebut dibawa ke Kantor Regional BKN Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN.
Baca juga: JADWAL SKB Hingga Penetapan NIP, Hasil SKD CPNS 2021 Diumumkan Hari Ini
Baca juga: Ujian SKB CPNS 2021 Mulai 15 November 2021, Simak Jadwal Lengkapnya
Hasil forensik menunjukan terdapat aplikasi remote Zoho Meeting ( Zoho Assist ) yang diinstall pada 12 September 2021.

Aplikasi ini terbukti dipakai pada saat pelaksanaan SKD pada tanggal 16 September 2021 Sesi I.
Peserta diduga mendapat bantuan dari pihak lain untuk mendapat nilai tertinggal nasional, 510.
Dari hasil analisis ML, terdapat 40 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan.
Begitupun, di Mamasa terdapat 19 orang terlibat melakukan kecurangan.
"Jadi bagi orang yang kemampuan IT bisa saja mengendalikan komputer, apabila dia memiliki akses masuk," kata Kepala UPT BKN Mamuju Jais melalui sambungan telepon, Rabu (27/10/2021) malam.
Baca juga: Bobot Nilai SKB Penentuan Lulus CPNS 2021, Ini Perbedaan Instansi Pusat dan Daerah
Saat ini, sistem komputer tas atau seleksi CPNS di BKN sudah semakin digital.
Dilansir dari Tribunsulbar.com dengan judul SIAPA Terlibat Kecurangan SKD CPNS 2021 di Sulbar? Gunakan Aplikasi Remote Zoho Meeting, sehingga, semua temuan didapatkan terjadi di titik lokasi mandiri, bukan yang dilaksanakan di kantor BKN.
"Kami juga memiliki computer security incident yang dihasilkan oleh itu komputernya, makanya saat ada dicurigai komputernya di bawa ke Makassar untuk diperiksa," ujarnya
Selain itu, wialayah Sulbar pelaksanaan tes CPNS 2021 titik lokasi mandiri instansi seperti Gedung PKK, Gedung Gadis Polman, LPMP Majene dan Sekolah.
Semua, peralatan sarana dan prasarana disediakan oleh instansi penyelenggara.
"Prosedurnya ruangan harus steril, sore disegel dan pagi dibuka secara bersama-sama lokasi ujian," tandasnya.

Terungkapnya praktik curang dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) Kabupaten Buol, Sualwesi Tengah bikin geger dan jadi viral di media sosial. Sanksi tegas pun menanti para aparatur sipil negara ( ASN) yang terlibat. Mereka akan dipecat.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menyelidiki tentang viral dugaan kecurangan seleksi CPNS 2021 yang beredar di media sosial. Sejumlah bukti kecurangan pun ditemukan.
BKN dan BSSN pun membeberkan sejumlah bukti yang mendukung indikasi kecurangan seleksi CPNS 2021 di Kabupaten Buol, dengan modus remote access.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BKN, Satya Pratama, dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Kompas.com, menyebutkan ada indikasi kecurangan pada pelaksanaan SKD CASN di Tilok Mandiri Instansi Pemerintah Kabupaten Buol.
Baca juga: Hasil SKD CPNS Balangan Diumumkan 29-30 Oktober, BKN Rilis Jadwal Pengumuman 166 Instansi
“Kecurangan dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak sistem seleksi CASN Nasional dengan modus remote access," kata Satya Pratama, Selasa (26/10/2021), dilansir dari Kompas.com.
Satya pun menyebutkan sejumlah bukti pendukung indikasi kecurangan seleksi CPNS 2021 yang berhasil ditemukan, yakni:
Pengaduan masyarakat atas dugaan kecurangan
Hasil audit trail aplikasi CAT BKN terhadap aktivitas peserta seleksi selama pelaksanaan seleksi
Laporan kegiatan forensik digital pada perangkat yang digunakan
Laporan penyelidikan internal oleh Instansi Pemerintah Kabupaten Buol
Hasil pemeriksaan terhadap petugas pelaksanaan seleksi, baik dari BKN maupun Instansi Pemerintah Kabupaten Buol
Rekaman kamera pengawas (CCTV).

Sementara itu, dalam proses pelaksanaan seleksi CASN, BKN dan Panselnas telah melakukan upaya antisipasi dan mitigasi bersama dengan BPPT untuk melakukan audit teknologi pada Sistem Seleksi Calon ASN Tahun 2021 (SSCASN dan CAT BKN) sejak 28 Mei 2021.
BKN juga berkolaborasi dengan BSSN untuk melakukan fungsi pengamanan sistem seleksi dengan menggunakan konsep maximum security.
Guna mencegah dan mengantisipasi indikasi kecurangan serupa dalam proses seleksi, BKN melalui Tim Tanggap Insiden Siber BKN (BKN-CSIRT), dan kementerian/lembaga anggota Panselnas CASN 2021 secara berkesinambungan melaksanakan pengawasan ketat terhadap seluruh Tilok ujian, khususnya Tilok Mandiri Instansi.
Peserta yang terbukti curang seleksi CPNS 2021 akan didiskualifikasi
BKN akan menjatuhkan sanksi bagi peserta maupun oknum yang terlibat jika terbukti melakukan kecurangan seleksi CPNS 2021.
"BKN bersama Panselnas akan menjatuhkan sanksi berupa diskualifikasi kepada peserta yang terbukti curang dan bagi oknum yang terlibat akan diproses sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku," kata dia.
Baca juga: Update Jadwal Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2021, Simak Pula Informasi Terbaru Seputar SKB
Terpisah, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo mengatakan akan memberi saksi tegas kepada ASN yang terlibat kecurangan dalam pelaksanaan seleksi CPNS 2021 di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.
Tjahjo menegaskan, sanksi pemecatan akan diberikan kepada semua ASN yang terbukti terlihat kecurangan seleksi CPNS 2021 di Buol.
“Akan menindak tegas jika terbukti ada ASN yang terlibat di dalamnya. ASN yang terlibat harus dipecat,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/10/2021).
Tjahjo menegaskan, ia selaku pembantu presiden memiliki kewajiban menjunjung tinggi visi misi presiden, khususnya dalam hal reformasi birokrasi serta membangun semangat integritas di jiwa para ASN. Ia mengatakan, BKN dan Panitia Seleksi CASN 2021 sudah melakukan audit trail dan forensik dengan machine learning atau artificial intelligence untuk mengidentifikasi peserta yang melakukan kecurangan.

Selain itu, Panitia Seleksi, Badan Kepegawaian Negara, serta Kementerian PAN-RB sedang membahas proses diskualifikasi bagi peserta yang terlibat. “Sedang membahas strategi untuk mendiskualifikasi peserta yang curang tanpa membuat gaduh,” ucap dia.
Pihaknya berharap kecurangan seleksi CPNS 2021 hanya terjadi di Kabupaten Buol. Kendati demikian, Tjahjo berpendapat, kecurangan seleksi CPNS 2021 di Buol kemungkinan juga terjadi di titik lokasi lain.
“Melihat kecurigaan kecurangan di lakukan secara terorganisir bukan oleh satu dua orang, tapi bisa lebih,” kata dia.
Sebelumnya, dugaan kecurangan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah terungkap dari postingan akun Twitter @txtdaridgmbk.
Dalam unggahan yang viral itu disebutkan adanya kecurangan terkait salah satu peserta seleksi CPNS 2021 di Buol mendapatkan nilai tertinggi hingga CCTV dan lokasi tes yang bisa diatur.
Buntunya, BKN bersama BSSN pun langsung menyelidiki tentang viral dugaan kecurangan seleksi CPNS 2021 yang beredar di media sosial.
Baca juga: Pink Soldier Squid Game Bersenjata Awasi Tes SKD CPNS 2021 Kemenkumham Dikritik, Ini Alasannya
Jadwal Tahapan Seleksi CPNS 2021
Sekadar diketahui, saat ini proses seleksi CPNS 2021 masih berlangsung. Setelah selesai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), para peserta seleksi yang lolos akan melanjutkan dengan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2021.
Merujuk pengumuman BKN Nomor 13515/B-KS.04.01/SD/K/2021 yang ditandatangani oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana, hasil tahapan lanjutan bagi seleksi CPNS dan PPPK Nonguru 2021 akan dilakukan dalam dua tahap.
Pengumuman hasil SKD dan seleksi kompetensi non-guru untuk tahap 1 akan disampaikan pada 29-30 Oktober 2021.
Sementara untuk tahap 2, akan disampaikan pada 13-14 November 2021.
Tapan pertama direncanakan diumumkan pada 29-30 Oktober dengan diikuti sebanyak 166 instansi.
Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerjasama BKN Satya Pratama menjelaskan, terdapat lima instansi yang dinyatakan tidak valid dikarenakan masalah administrasi hingga Minggu, 24 Oktober 2021
Namun, instansi-instansi ini masih dapat melakukan melengkapi syarat administratif, sehingga dapat dinyatakan valid.
Perlu diketahui, jadwal seleksi tahap 1 diperuntukkan bagi instansi yang menerima undangan Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian Nomor: 1671/B-KS.04.03/UE/D/2021 tanggal 19 Oktober 2021.
Sementara tahap 2, diperkirakan jadwal tersebut diperuntukkan bagi instansi yang hingga kini masih belum menyelesaikan tahapan ujian SKD.
Dengan demikian, jadwal pengumuman hasil SKD bisa saja berbeda antar instansi, oleh karenanya pelamar mesti mengetahui instansi yang didaftar apakah menerima undangan tersebut. (Kompas.com/Kontan.co.id)