Hari Pahlawan 2021

Makna 5 Simbol Logo Hari Pahlawan 2021, Bambu Runcing Melambangkan Keberanian

Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, pemerintah merilis logo terbaru Hari Pahlawan 2021.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Kemensos.go.id
Logo Hari Pahlawan 2021 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sekitar sepekan lagi menuju peringatan Hari Pahlawan 2021.

Hari Pahlawan merupakan salah satu hari bersejarah bagi Republik Indonesia, yang diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya.

Di tahun ini, peringatan Hari Pahlawan bertepatan pada Rabu (10/11/2021).

Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, pemerintah merilis logo terbaru Hari Pahlawan 2021.

Baca juga: 10 Link Twibbon Hari Pahlawan 2021, Cocok Dibagikan di Sosial Media FB, IG Maupun WhatsApp

Baca juga: Beberapa Hari Penting Bulan November 2021, Hari Brimob, Hari Pahlawan Hingga Ayyamul Bidh

Logo Hari Pahlawan 2021 memiliki lima simbol yang terlihat menjadi satu kesatuan.

Dari lima simbol tersebut masing-masing memiliki makna filosofis yang dapat menjadi pembelajaran bagi pemuda-pemudi saat ini.

Kepala Rutan, Andi Hasyim saat memimpin ziarah dan Tabur Bunga di Makam Pahlawan Pusara Bakti Banua Kandangan, Selasa (10/26/2021).
Kepala Rutan, Andi Hasyim saat memimpin ziarah dan Tabur Bunga di Makam Pahlawan Pusara Bakti Banua Kandangan, Selasa (10/26/2021). (Humas Rutan Rantau untuk BPost)

Dilansir dari tribunnews.com dengan judul sejarah hari pahlawan nasional 10 November lengkap dengan arti tema dan logo 2021, peringatan Hari Pahlawan bertujuan untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi mempertahankan kemerdekaan.

Hal tersebut diharapkan dapat memotivasi pemuda-pemudi saat ini dalam berjuang mempertahankan harga diri nusa dan bangsa.

Makna Lima Simbol dari Logo Hari Pahlawan 2021

1. Bambu Runcing

Merupakan senjata sederhana yang digunakan para pejuang kemerdekaan.

Senjata ini merupakan simbol keberanian para pahlawan dalam menghadapi kolonialisme.

Baca juga: Daftar Hari Besar Nasional Bulan November dan Kumpulan Ucapan Kata Mutiara Hari Pahlawan 2021

2. Menolong

Pahlawan merupakan orang yang mengorbankan kenyamanan hidupnya agar orang lain bisa mendapatkan kenyamanan seperti dirinya.

Pahlawan adalah sosok yang senang dalam menolong orang lain.

3. Buku

Buku merupakan simbol dari sumber inspirasi generasi masa kini untuk mengetahui kisah heroik dari para pahlawan.

Melalui buku, generasi saat ini dapat melakukan nampak tilas perjuangan mereka.

Selain itu, buku juga merupakan sumber inspirasi bagi para pahlawan dalam menggagas kebangsaan Indonesia.

Logo Hari Pahlawan 2021
Logo Hari Pahlawan 2021 (Kemensos.go.id)

4. Bendera Berkibar

Bendrera merah putih merupakan simbolisasi sebuah bangsa dan negara yang dulu para pahlawan perjuangkan.

Sebuah warisan yang harus dijaga dengan mewujudkan tujuan bernegara.

Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

5. Kepalan Tangan

Kepalan tangan merupakan simbolisasi dari keteguhan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Diharapkan generasi saat ini bisa memiliki keteguhan yang sama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: KalselPedia, Taman Makam Pahlawan Pusara Bhakti Banua di Batu Bini Kabupaten HSS

Sejarah Hari Pahlawan

Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap tanggal 10 November.

Hal tersebut berdasarkan keputusan Presiden No.316 Tahun 1959 tentang hari-hari nasional bukan hari libur yang telah ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Keputusan ini untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi pada 10 November 1945 di Surabaya.

Dikutip dari semarangkota.go.id dan pedoman Hari Pahlawan Nasional, di masa silam pada 10 November 1945, terjadi pertempuran di Surabaya.

Pertempuran tersebut merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Suasana Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Bumi Tuntung Pandang, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (17/8/2021) dini hari.
Suasana Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Bumi Tuntung Pandang, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (17/8/2021) dini hari. (DISKOMINFO KABUPATEN TANAH LAUT)

Peristiwa tersebut merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran tersebut juga salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, serta menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Keadaan berangsur mereda setelah genjatan senjata antara pihak Indonesia dan tentara Inggris yang ditandatangani pada 29 Oktober 1945.

Akan tetapi, bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris tetap terjadi di Surabaya.

Baca juga: Inilah Sosok Raden Aria Wangsakara, Ulama Banten yang Dianugerahi Pahlawan Nasional

Bentrokan tersebut memuncak setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jenderal Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada Indonesia.

Akibatnya Mayor Jenderal Eric Carden Roberth Mansergh yang menggantikan Mallaby mengeluarkan ultimatum 10 November 1945.

Ultimatum tersebut meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjtaan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila Indonesia tidak menaati perintah Inggris.

Selain itu, pihak Inggris juga mengeluarkan instruksi yang berisi jika semua pimpinan bangsa dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi yang telah ditentukan.

Namun, ultimatum tersebut tidak ditaati oleh rakyat Surabaya sehingga terjadi pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 selama kurang lebih tiga minggu.

Pengurus Jalasenastri Lanal Banjarmasin saat ziarah di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (10/8/2021).
Pengurus Jalasenastri Lanal Banjarmasin saat ziarah di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (10/8/2021). (LANAL BANJARMASIN)

Adanya pertempuran tersebut mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dan sebagian besar merupakan warga sipil.

Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, luka, dan puluhan alat perang rusak.

Banyaknya pejuang yang gugur serta semangat yang membara dari rakyat Surabaya membuat kota Surabaya dikenang sebagai kota pahlawan.

Makna Hari Pahlawan

Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pascakemerdekaan muncul dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA.

Baca juga: Kalsel Usulkan Pangeran Hidayatullah dan Datu Kalampayan Jadi Pahlawan Nasional

Kisah tersebut tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, dan melakukan kewajiban dan hak.

Selain itu pula, untuk mengenalkan makna Hari Pahlawan kepada mereka dari kehidupan sehari-hari, seperti mempertahankan kemerdekaan dengan belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati, menolong teman yang sedang kesusahan, dan membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta tolong kepada orang lain.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved