Berita Batola
Berpotensi Besar, Petani Sumber Rahayu Batola Kembangkan Luas Penanaman Porang
total 30 hektare lahan penanaman porang tengah digarap petani setempat dengan berbagai luasan yang berbeda-beda.
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Budidaya penanaman porang di Kalimantan Selatan mulai jadi primadona baru, hal ini juga terjadi di Kabupaten Barito Kuala.
Tepatnya di Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Wanaraya, setidaknya total 30 hektare lahan penanaman porang tengah digarap petani setempat dengan berbagai luasan yang berbeda-beda.
Disampaikan Ketua Asosiasi Porang Indonesia (ASPI) Barito Kuala, Trisno Subroto, saat ini ada sekitar 50 petani porang yang terhimpun di asosiasi sebagai anggota.
Sekitar 30 orang di antaranya telah memberanikan diri dan disetujui melakukan pinjaman KUR guna membuka lahan, pengadaan bibit hingga penanaman.
Baca juga: Ahmad dan Dewi Dinobatkan sebagai Pasangan Atak Diang Batola 2021
Baca juga: Berkunjung ke Stasiun Riset Curiak Batola, Ustadz Yusuf Mansyur Bercengkrama dengan Kawanan Bekantan
"Kami melihat potensi besar untuk mengembangkan porang di Sumber Rahayu ini, karena lahannya lebih tinggi dibandingkan kawasan lain di Batola," ucap Trisno.
Di samping itu, pihaknya juga telah mencoba penanaman pada 2019 lalu dan hasilnya melimpah dengan harga yang terbilang tinggi.
Berkisar 6 hingga 7 ribu rupiah per kilo.
Meskipun masa panen mencapai delapan hingga satu tahun, perawatan porang yang termasuk umbi-umbian ini tidak terlalu ruwet.
Hanya perlu lahan yang tidak terendam air dengan tambahan pupuk dan pestisida organik.
"Perawatan cukup mudah, kurang lebih seperti singkong. Kita juga bahkan bisa terapkan dengan penanaman tumpang sari. Baik itu dengan sayur-sayuran, karet, atau kelapa sawit yang masih berumur muda," beber Trisno.
Menurutnya, hal ini sangat efektif untuk pemaksimalan lahan yang dimiliki petani.
Sehingga tidak perlu membuka lahan dengan biaya lebih.
Masih dari penuturan Ketua ASPI Batola, kendala yang ditemui saat ini adalah kesediaan bibit yang belum bisa memproduksi sendiri.
Pihaknya harus mendatangkan dari Madiun dan ini cukup menguras biaya.
Mewakili anggotanya, Trisno berharap ada perhatian dinas terkait untuk mengadakan program pelatihan pembibitan.
"Jadi kita tidak sekedar menanam, nanti diharapkan bisa memasok bibit untuk petani lainnya," harap Trisno.
Terkait permintaan petani ini, Kepala Dinas Pertanian TPH Batola, murniati, akan mengupayakannya.
Pihaknya juga akan memberikan saprodi berupa pupuk organik dsn pendampingan untuk budidaya porang ini.
Murniati sendiri mengakui potensi porang ini bisa membantu kesejahteraan petaninya.
Dimana harga porang bernilai ekonomis tinggi dan diminati dunia luar.
"Per hektare bisa mencapai 300 juta, ini sangat menggiurkan untuk peningkatan pendapatan masyarakat petani," ucapnya.
Baca juga: Luapan Air Genangi RT 13 Kaladan Balangan Setiap Tahun, Warga Minta Peninggian Siring
Baca juga: Kecelakaan Kalsel : Tertabrak Ayla di Jalan Poros Tarjun Kotabaru, Pengendara Jupiter Ini Patah Kaki
Terlepas dari itu, ia tetap mengingatkan untuk membatasi petani menggunakan pupuk atau pestisida yang banyak mengandung bahan kimia.
Tujuannya agar kualitas porang yang dihasilkan sesuai permintaan pasar, tidak banyak mengandung bahan kimia yang terserap dari pestisida atau pupuk kimia.
Pada acara Tanam Porang bersama yang berlangsung kemarin, Kamis (11/11/2021), Bupati Batola Hj Noormilyani juga turut mengapresiasi petani di Wanaraya yang mampu mengembangkan komoditas pertanian baru.
"Melalui porang ini juga bisa mendukung program nasional, swasembada pangan. Mengingat tingginya nilai gizi porang itu sendiri, " ungkap Noormiliyani.
Di kesempatan itu pula ia menyampaikan, mengenai akses jalan yang dikeluhkan masyarakat yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas ini akan dilakukan perbaikan pada 2022 mendatang.
"Kita juga sudah anggarkan untuk perbaikan jalan dari arah Sidomulyo menuju Sumber Rahayu. Insyallah dimulai 2022," terang bupati perempuan pertama di Kalsel ini.
(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/anak-anak-menunjukkan-ubi-porang-yang-berhasil-ditanam-di-desa-sumber-rahayu.jpg)