Covid 19 Dunia

UPDATE Covid-19 Dunia 14 November: Kini Tembus 253.645.327 Kasus, WHO Jajaki Penggunaan Pil Covid-19

Minggu (14/11/2021), jumlah total kasus covid-19 dunia yakni 253.645.327 kasus. WHO mulai menjajaki pemakaian pil covid-19.

Tribunnews/Jeprima
Petugas medis saat melakukan tes swab penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). UPDATE Covid-19 Dunia 14 November: Kini Tembus 253.645.327 Kasus, WHO Jajaki Penggunaan Pil Covid-19 

Adapun R0 dari virus merupakan ukuran transmisi atau jumlah infeksi baru yang dihasilkan oleh setiap kasus.

Dikabarkan CNA, tingkat R0 1 mengartikan bahwa setiap orang yang terinfeksi rata-rata akan memaparkan satu orang lain yang berhubungan dengan yang bersangkutan.

Negara ini terakhir mencatat tingkat infektivitas setidaknya 1,0 pada Agustus lalu, dan sejak saat itu R0 Malaysia mengalami tren penurunan dan berada di level terendah 0,86, tapi naik sejak akhir Oktober.

Baca juga: Covid-19 Dunia 9 November 2021 Tembus 250.978.532, AS Buka Perbatasan dan Rusia Akhiri Lockdown

Baca juga: UPDATE Covid-19 Dunia 4 November 2021, Arab Saudi Siap Gelar Vaksinasi Anak 5-11 Tahun

Hingga 12 November 2021, sebanyak 95,1 persen dari populasi dewasa dan 75,7 persen dari total populasinya telah divaksinasi penuh.

Saat ini, tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit sebesar 68,4 persen, 60,2 persen unit perawatan intensif (ICU), dan 39,6 persen ventilator.

Covaxin, vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan di India diklaim efektif dan tidak menimbulkan masalah keamanan.

Pasien covid di India. FOTO ILUSTRASI.
Pasien covid di India. FOTO ILUSTRASI. (AP)

Seperti yang diungkapkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet.
Covaxin sendiri telah mendapat persetujuan darurat dari WHO minggu lalu, menjadi vaksin kedelapan yang diberikan lampu hijau.

Vaksin yang diklaim memiliki efektivitas 78 persen dua dosis sebulan ini telah disetujui penggunaannya di 17 negara.

Aljazeera mengabarkan, Covaxin atau BBV152, merupakan vaksin yang berbasis virus tidak aktif yang dikembangkan oleh Bharat Biotech bekerja sama dengan Dewan Penelitian Medis India dan Institut Virologi Nasional.

Menurut WHO, vaksin ini cocok untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah karena persyaratan yang mudah.

Beberapa vaksin lain harus disimpan di suhu yang sangat rendah, menimbulkan masalah logistik dan biaya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Covid-19 Indonesia Hari Ini Tambah 434 Kasus Baru, Positif Corona Naik dari Kemarin

Baca juga: Lonjakan Kasus Corona di Eropa Memburuk, Menkominfo Ingatkan Waspada Gelombang Baru Covid-19

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved