Berita HSU
Latihan Membuat Kerajinan Purun dengan Kulit Sintetis di Kabupaten HSU Kalsel
Dekranasda Kabupaten HSU selenggarakan pelatihan kepada para perajin purun mengenai pembuatan anyaman yang dikombinasikan dengan kulit sintetis.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terkenal dengan hasil kerajinan purun.
Dan untuk mengembangkan produk, maka para Perajin anyaman purun dibekali keahlian supaya bisa mengembangkannya.
Salah satu desa yang banyak Perajin anyaman purun adalah Desa Harusan, Amuntai, Kabupaten HS, Kalsel.
Untuk meningkatkan kemampuan para perajin, dilakukan pelatihan. Sudah banyak desa yang dilakukan pelatihan serupa.
Kali ini para pelatihan mengenai pembuatan anyaman purun yang dikombinasikan dengan kulit sintetis.
Baca juga: Dinas Kesehatan Kabupaten HSU Salurkan Insentif ke Tenaga Kesehatan Penanganan Covid-19
Baca juga: Rawa di Haur Gading HSU Kini Jadi Tempat Cari Ikan, Warga Dilarang Tangkap Ikan Dengan Setrum
Ketua Dekranasda HSU Anisah Rasyidah Wahid, mengatakan, kegiatan pelatihan untuk pengembangan keahlian para Perajin anyaman purun ini masih akan terus dilakukan.
Ia pun berpesan agar para Perajin anyaman purun bisa bekerja sama dengan apart pemerintah desa, sehingga dapat membantu mengembangkan usaha, baik dari pemenuhan pendanaan, peralatan hingga pemasaran produk.
"Inovasi baru terhadap hasil kerajinan perlu terus dilakukan mengikuti keinginan pasar dan yang tengah digemari di masyarakat, sehingga tidak ketinggalan zaman," ujarnya.
Ia juga berharap pengembangan kerajinan ini bakal melahirkan kelompok kerajinan di desa yang berpotensi untuk pengembangan kerajinan.
Dengan adanya program ini, diharapkan di tiap desa bisa memiliki galeri kerajinan seperti pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kembang Ilung di Desa Banyu Hirang, Amuntai.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pembangunan 13 Sekolah, Kejari HSU Bakal Turunkan Tenaga Ahli
Baca juga: Warga Ikut Latihan Membuat Kemasan Usaha di Pulantani Kabupaten HSU
"Bisa menjadi BUMDes untuk pengembangan dan mendapat bantuan dari pemerintah desa," tambahnya.
Sementara itu, Wina, salah satu Perajin anyaman purun, mengatakan, untuk bisa menghasilkan produk dengan inovasi terbaru memang perlu pelatihan.
Karena, menurutnya, para Perajin anyaman purun tidak mengetahui yang sedang tren di tengah masyarakat.
"Kalau untuk membuat, asal diajari, sepertinya bisa saja. Sebab, sudah terbiasa membuat kerajinan anyaman purun dengan berbagai model," ungkapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
