Berita Kotabaru
PPKM Kotabaru Masih Level-3, Update Data dari Kecamatan Terkendala Jaringan Internet
Belum turun level PPKM Kotabaru, Said Akhmad menyebut lantaran data-data hasil vaksinasi dari Puskesmas terlambat update.
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kotabaru belum turun, masih di level-3.
Hal itu diungkapkan Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Kotabaru Drs H Said Akhmad MM.
Belum turun level PPKM Kotabaru, Said Akhmad menyebut lantaran data-data hasil vaksinasi dari Puskesmas terlambat update.
Terutama Puskesmas-puskesmas yang terjauh.
Baca juga: Narkoba Kalsel, 0,33 Gram Sabu Membawa RD Menghuni Sel Polres Kotabaru
Baca juga: Asisten II Pemkab Kotabaru Rivai Akui Warga Keluhkan Jalan Rusak Akibat Dilintasi Truk BBM
Menjadi persoalan keterlambatan update data, karena jaringan internet.
Sehingga ada beberapa yang terpaksa harus mengupdate data ke Kotabaru.
"Itu menjadi kendala mengapa level Kotabaru belum turun. Tapi kalau data-data dari puskesmas sudah update semua, mungkin turun. Vaksinasi kan syarat menurunkan level," ujar Said Akhmad kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (17/11/2021).
Namun lanjut dia, berdasar laporan Kepala Dinas Kesehatan yang diterimanya, vaksinasi Covid-19 Kotabaru sudah diangka 59 persen lebih.
"Ya, sudah mendekati 60 persen. Nanti kalau data sudah update, level akan turun," ucap Said Akhmad.
Apalagi dalam berapa minggu terakhir Kotabaru maksimal melaksanakan kegiatan vaksinasi kepada masyarakat.
Baca juga: Resmi Nakhodai Dekranasda Banjar, Nurgita Tiyas Sebut Banjar Punya Banyak Perajin Berlian
Baca juga: Kanwil Kemenkumham Kalsel Optimis Raih WBK dari Inovasi Dapur Higienis UPT Pemasyarakatan
"Sudah sangat maksimal vaksinasi yang kita laksanakan," imbuhnya.
Terpisah, diketahui target vaksinasi secara nasional hingga akhir bulan Desember mendatang adalah 70 persen.
Said Akhmad optimistis Kotabaru bisa mencapai target vaksinasi secara nasional.
Hanya menjadi kendala yaitu suplai vaksin dari Pemerintah Pusat.
Ia pun sempat menyinggung bantuan vaksin dijanjikan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
BANJARMASINPOST.CO.ID/Helriansyah
