Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 56.000, Imbas Sentimen Pencalonan Powell di The Fed
Aset kripto populer, Bitcoin sempat menyentuh US$ 59.390,60, tapi merosot ke angka US$ 56.049,07 pada Selasa (23/11/2021) hari ini.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Aset kripto populer, Bitcoin tidak bisa mempertahankan nilai jualnya hari ini. Meskipun sempat menyentuh US$ 59.390,60, mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa (23/11/2021) pukul 14.21 WIB merosot ke angka US$ 56.049,07.
Angka ini telah turun 2,55% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Penurunan harga crypto currency tertua itu terjadi setelah pengumuman Presiden AS Joe Biden mencalonkan kembali Jerome Powell sebagai ketua Federal Reserve (The Fed).
Sempat menyentuh US$ 59.390,60, mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa (23/11/2021) pukul 14.21 WIB jatuh ke US$ 56.049,07 atau turun 2,55% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Imbas Rencana China Berangus Uang Kripto, Harga Bitcoin Hari Ini 23 November 2021 Terpuruk
Baca juga: Harga Bitcoin 22 November 2021 Lanjutkan Pelemahan, Masih di Bawah US $ 60.000
Harga Bitcoin dan kripto lainnya langsung menanjak, usai Joe Biden resmi mencalonkan kembali Powell untuk masa jabatan empat tahun lagi sebagai kepala bank sentral negeri Paman Sam.
“Tekanan ke bawah pada aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum sudah diproyeksikan,” kata CEO BitBull Capital Joe DiPasquale kepada CoinDesk, dilansir dari Kontan.co.id.
“Harga Bitcoin naik lebih dari 50% dalam 45 hari terakhir ke level tertinggi sepanjang masa. Kami memperkirakan, minggu ini akan berkonsolidasi sekitar US$ 55.000 sebelum naik lagi ke US$ 60.000 sebelum akhir bulan ini," ujarnya.
Menurut DiPasquale, penunjukan Powell oleh Biden menjadi sentimen kuat untuk kripto. Sebab, AS tidak menunjukkan tanda-tanda pengetatan kuantitatif alih-alih hanya mengurangi pelonggaran kuantitatif.
Tapi, "Kami telah berulang kali melihat aksi ambil untung di pasar kripto ketika ada kenaikan harga yang cepat,” ungkap dia.

Sementara itu Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) telah memperingatkan El Savador soal risiko penggunaan bitcoin sebagai mata uang resmi.
Seperti diketahui, El Savador mengumumkan rencana penggunaan bitcoin sebagai mata uang.
Peringatan IMF itu disampaikan sehari setelah Presiden El Savador Nayib Bukele mengumumkan rencana pembangunan "Kota Bitcoin" pertama di dunia pada Sabtu lalu.
Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Lagi, Hari Ini Sentuh US$ 55.000
Baca juga: Minta Muktamar PBNU ke-34 Lampung Dimajukan, PWNU Kalsel Arahkan Dukungan ke Gus Yahya
"Mengingat tingginya volatilitas harga bitcoin, penggunaannya sebagai mata uang resmi diikuti dengan risiko signifikan terhadap perlindungan konsumen, integritas keuangan, dan stabilitas keuangan," ujar IMF dalam keterangan seperti dikutip dari AFP, Selasa (23/11).
Pernyataan itu dilontarkan setelah menjalankan misi pengawasan di negara di Amerika Tengah itu.
El Savador menggunakan dolar AS sebagai mata uang selama dua dekade terakhir.
Namun pada September lalu, pemerintah setempat melegalkan bitcoin sebagai mata uang resmi dalam transaksi perdagangan.
Selanjutnya, IMF menilai penggunaan bitcoin meningkatkan risiko kewajiban kontijensi pada fiskal. Karena risiko-risiko tersebut, bitcoin seharusnya tidak digunakan sebagai mata uang resmi. (*)