Harga Bitcoin Hari Ini
Imbas Rencana China Berangus Uang Kripto, Harga Bitcoin Hari Ini 23 November 2021 Terpuruk
Harga mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin kembali melemah pada perdagangan hari ini, Selasa 23 November 2021
BANJARMASINPOSTPOST.CO.ID - Terus terpuruk. Harga bitcoin kembali anjlok hingga ke level US$ 56.746,63.
Tak hanya bitcoin, mata uang kripto lain seperti Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dan lain-lain juga kembali melemah pada perdagangan hari ini, Selasa 23 November 2021.
Penurunan harga uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin sejak pemerintah China kembali menyatakan kebijakan untuk memberangus crypto currency.
Merujuk Coinmarket.com, harga uang kripto pada kelompok 10 besar market cap mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, Selasa 23 November 2021.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 23 November 2021, Tembus di Level Rp 984.000 Per Gram
Baca juga: Investasi PMA Pada Triwulan III 2021 di Provinsi Kalsel Paling Banyak di Batu Bara
Hingga pukul 08.07 WIB, harga uang kripto Bitcoin yang merupakan peringkat 1 market cap terbesar turun 2,5% dalam perdagangan 24 jam terakhir menjadi US$ 56.746,63.
Pada periode yang sama, harga uang kripto yang sempat trending, yakni Shiba Inu turun 1,34% menjadi US$ 0,00004327. Lalu harga uang kripto Dogecoin turun 1,38% menjadi US$ 0,22.
Penurunan harga uang kripto Shiba Inu dan Dogecoin yang terus berlanjut menyebabkan keduanya terlempar dari kelompok uang kripto market cap 10 besar.
Dilansir kontan.co.id, kelompok uang kripto market cap 10 besar, harga Ethereum turun 2% menjadi US$ 4.148,73. Harga uang kripto Binance Coin turun 1,83% menjadi US$ 567,14.
Lalu harga uang kripto Solana turun 3,44% menjadi US$ 218,83. Harga uang kripto Cardano turun 1,56% menjadi US$ 1,76.
Di kelompok 10 besar market cap, hanya uang kripto Tether yang naik tipis 0,02% menjadi US$ 1.
Dilansir dari Kompas.com, China semakin bertekad memberangus keberadaan uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dll di negaranya. Hal ini dilakukan demi dapat mencapai misi netralitas karbon pada 2060 mendatang.
Setelah menutup tambang kripto serta melarang segala transaksi kripto pada pertengahan 2021 lalu, kini China bakal memberikan "tindakan" keras bagi pihak yang masih bandel melakukan penambangan kripto alias crypto mining untuk uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, Binance Coin, dll.
Juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, Meng Wei mengumumkan tindakan keras akan diberlakukan pada penambang kripto komersial maupun instusi milik negara. Meng Wei mengatakan, pemerintah bakal menaikkan harga listrik bagi setiap institusi milik negara yang ketahuan menyalahgunakan listrik bersubsidi yang diterimanya untuk penambangan kripto.
Untuk diketahui, pemerintah China menawarkan harga listrik yang lebih rendah bagi institusi milik negara, seperti sekolah, pusat komunitas, hingga lembaga kesejahteraan masyarakat. Bila intitusi itu ketahuan menggunakan benefit listrik bersubsidi untuk menambang kripto, maka akan diterapkan tindakan tegas berupa kenaikan tarif listrik.

Sayangnya, Meng Wei tidak menjelaskan tindakan tegas macam apa yang akan diberlakukan pada penambang kripto komersial yang bukan merupakan institusi milik negara. Meng Wei menegaskan bahwa China harus "secara ketat mencegah (penambangan cryptocurrency dari) bangkit dari kematian".