Penanganan Covid 19

Varian Virus Corona Omicron Muncul, Moderna dan Pfizer Siapkan Vaksin Khusus

Munculnya varian virus corona B.1.1.529 omicron saat ini menjadi kekhawatiran dunia. Produsen vaksin Moderna dan Pfizer bakal menyiapkan vaksin khusus

Christof STACHE / AFP
Orang-orang berjalan di depan pusat vaksinasi di kota Munich, Jerman selatan, pada 15 November 2021 di tengah lonjakan infeksi selama pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung. Varian Virus Corona Omicron Muncul, Moderna dan Pfizer Siapkan Vaksin Khusus 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Munculnya varian virus corona B.1.1.529 omicron saat ini menjadi kekhawatiran dunia. Produsen vaksin Moderna dan Pfizer pun bakal menyiapkan vaksin khusus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, varian virus corona Omicron yang sangat bermutasi kemungkinan akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi.

Mengantisipasi peningkatan jumlah kasus seiring menyebarnya varian omicron yang pertama kali dilaporkan minggu lalu, WHO mendesak 194 negara anggotanya untuk mempercepat vaksinasi kelompok prioritas tinggi.

Dilansir dari Kontan.co.id, Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan kemunculan Omicron menunjukkan betapa "berbahaya dan genting" situasinya.

"Omicron menunjukkan mengapa dunia membutuhkan kesepakatan baru tentang pandemi," katanya pada awal pertemuan para menteri kesehatan yang diperkirakan akan meluncurkan negosiasi tentang kesepakatan semacam itu.

Baca juga: 18.752 Jemaah Umrah RI Jadi Prioritas Diberangkatkan Bulan Depan, DPR: Waspada Varian Omicron

Baca juga: Cegah Penyebaran Varian Omicron, Berikut Aturan Perjalanan Internasional Terbaru

Kesepakatan global baru, yang diharapkan pada Mei 2024, akan mencakup isu-isu seperti berbagi data dan urutan genom virus yang muncul, dan vaksin potensial apa pun yang berasal dari penelitian.

Bos perusahaan farmasi Moderna memprediksi bahwa vaksin yang saat ini tersedia akan menjadi kurang efektif dalam menghadapi virus corona varian Omicron.

Melansir Financial Times, Selasa (30/11/2021), varian Omicron diketahui memiliki jumlah mutasi lebih tinggi pada protein spike dan menyebar dengan cepat di Afrika Selatan.

CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa vaksin yang beredar saat ini mungkin perlu dimodifikasi tahun depan.

"Semua ilmuwan yang saya ajak bicara mengatakan 'ini tidak bagus',” kata Bancel kepada Financial Times, dalam sebuah wawancara di kantor pusat Moderna di Cambridge, Massachusetts, seperti dilansir Kompas.com.

Bancel mengatakan, para ilmuwan khawatir karena 32 dari 50 mutasi pada varian Omicron berada pada protein spike, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia.

Dia mengatakan, protein spike menjadi fokus vaksin yang tersedia saat ini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia dalam memerangi Covid-19.

Menurut Bancel, kebanyakan ahli berpikir bahwa varian yang sangat bermutasi seperti Omicron tidak akan muncul selama setidaknya satu atau dua tahun lagi.

Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam.
Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam. (Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow)

Moderna dan Pfizer saat ini tengah mengerjakan vaksin baru yang dirancang untuk menargetkan varian Omicron.

Bancel mengatakan, data yang menunjukkan keampuhan vaksin yang saat ini tersedia dalam melawan varian Omicron akan tersedia dalam waktu dua minggu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved