Wabah Corona
Booster Vaksin Covid-19 Disiapkan Tahun 2022, Sejumlah Negara Waspadai Varian Omicron
Moderna Inc targetkan suntikan booster vaksin Covid-19 untuk tangkal varian Omicron siap Maret 2022, Rabu (1/12/2021).
Oleh karena itu, dia menyarankan, pemberian booster yang lebih kuat kepada lansia atau orang dengan sistem kekebalan yang terganggu untuk sementara waktu.
Melansir New York Times, Minggu (28/11/2021), varian Omicron memiliki sekitar 50 mutasi, termasuk lebih dari 30 mutasi pada protein spike.
Beberapa mutasi ini telah terlihat pada varian-varian yang telah teridentifikasi sebelumnya.
Sebagian mutasi yang terdeteksi diketahui berperan meningkatkan kemampuan varian Beta untuk menghindari vaksin, dan juga meningkatkan kemampuan penularan varian Delta.
“Tebakan terbaik saya adalah bahwa ini (Omicron) menggabungkan kedua elemen itu,” kata Penny Moore, seorang ahli virus di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan.
Varian Omicron juga memiliki 26 mutasi unik pada protein spike atau lebih banyak dibandingkan dengan 10 mutasi di varian Delta dan enam mutasi di varian Beta.
“Ada banyak yang belum pernah kami pelajari sebelumnya, tetapi hanya dengan melihat lokasinya yang terletak di protein spike, mereka berada di daerah yang kami tahu adalah imunodominan,” kata Moore.
Moore mengatakan, daerah imunodominan mengacu pada bagian protein spike yang berinteraksi dengan sistem pertahanan kekebalan tubuh.
Moore dan rekan-rekannya sedang bersiap untuk menguji sampel darah dari orang yang telah diimunisasi penuh terhadap versi sintetis dari varian Omicron.
Menurut Moore, hasil dari uji coba itu mungkin akan tersedia dalam waktu sekitar 10 hari.
Sementara itu, perusahaan farmasi Pfizer-BioNTech berencana untuk menguji versi sintetis dari varian Omicron terhadap vaksin mereka.
Jerica Pitts, juru bicara Pfizer, mengatakan, vaksin tipe mRNA seperti buatan Pfizer-BioNTech dibuat dengan teknologi yang memungkinkan modifikasi cepat.
“Ilmuwan Pfizer dapat memodifikasi vaksin saat ini dalam waktu enam minggu dan mengirimkan batch awal dalam 100 hari jika terjadi varian yang lolos (dari vaksin)” kata Pitts. (Kompas.com/Kontan.co.id)