Berita HST

Lelah Bikin Jembatan Darurat, Warga Patikalain HST Bikin Penyeberangan Bambu

Akses trasportasi Desa Timan, Murung B ke Desa Patikalain kembali terputus. Jembatan darurat yang mereka bangun kembali hancur diterjang banjir

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Babinsa Murung B untuk BPost
Jembatan darurat dari bambo yang dibangun warga secara gotong royong dengan TNI, Kamis (2/12/2021). Jembatan darurat sebelumnya kesekian kali hancur diterjang arus sungai. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Akses trasportasi Desa Timan, Murung B ke Desa Patikalain kembali terputus.

Setelah empat kali membangun jembatan darurat yang hancur di terjang arus sungai, kini jembatan darurat penghubung antar desa di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itupun kembali diterjang arus sungai, Minggu 28 November 2021.   

Warga bersama Babinsa Murung B pun kembali membangun jembatan penghubung darurat. Kali ini hanya dari batang bambu, dan hanya bisa dilewati kendaraan bermotor.

“Sudah empat kali membangun jembatan darurat dalam satu bulan (November)  yang bisa dilewati mobil, hancur lagi. Kali ini warga merasa lelah gotong royong terus. Apalagi, cuaca diperkirakan masih ekstrem sampai Februari,”kata Masran, warga Patikalain.

Baca juga: Gunakan Jamban Apung, Warga Alat Angkut Batu Kali Bangun Jembatan Darurat

Baca juga: Nyeberang Pakai Rakit Bambu, Warga Mentewe Tanbu Berharap Jembatan Darurat Segera Dibangun

Warga, kata dia sangat berharap, pemerintah , provinsi maupun pusat benar-benar peduli dengan kebutuhan rakyat dengan memprioritaskan  pembangunan yang mendesak.

“Jembatan ini akses penting masyarakat. Bagaimana masyarakat kami  bisa sejahtera, jika akses transportasi terus rusak dan tak didukung pemerintah dalam memenuhi kebutuhan jembatan maupun jalan,”katanya.

Apalagi, di Papagaran, Desa Patikalain terdapat objek wisata puncak Titian Musang yang dikelola masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sasar Wisata (Pokdarwis) Datarbunglai.

“Kami berupaya bangkit dengan menghidupkan sektor wisata memanfaatkan potensi alam yang kami miliki, tanpa merusak lingkungan. Jika tak didukung jembatan permanen dan perbaikan jalan, kami tak bisa membangkitkan perekonomian desa,”kata Madin, warga Papagaran.

Selain jembatan darurat Murung B-Patikalain yang terus-terusan rusak diterjang arus sungai, hal yang sama dialami warga Desa Alat, masih di kecamatan Hantakan.

Baca juga: Dua Jembatan Darurat di Desa Patikalain HST Kian Reot, Warga Minta Jembatan Permanen

Baru seminggu selesai dibangun secara gotong royong ke 10 kalinya, ke 10 kali pula arus sungai menghancurkan jerih payah warga bersama anggota TNI dan BPBD HST tersebut.

“Padahal, ketinggian jembatan sudah ditambah satu meter dari jembatan darurat ke 9,”kata M Arsyad warga Desa Alat. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved