Berita Banjarbaru
Bumdes Berkah Mulia di Tala Sumbang PAD Ratusan Juta, Dinas PMD Kalsel Berharap Jadi Contoh
Bumdes berkah mulia, layak menjadi Bumdes Percontohan di Kalsel. Bumdes ini menyumbang PAD Rp 250 Juta pertahun
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINBPOST, BANJARBARU - Dari tahun ketahun, perkembangan Bumdes di Kalsel makin banyak dan berkembang. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel, angka pertumbuhan BumDesa mengalami kenaikan.
Dari 1.864 desa yang tersebar di sebelas kabupaten, sudah terbentuk di 2021 sebanyak 1473 Bumdes.
Data ini meningkat dari Bumdes di 2020 jumlahnya 1426. Artinya ada penambahan 47 Bumdes di Kalsel dari 2020-2021.
Data pula menyampaikan bahwa dari ribuan Bumdes tersebut ada sekitar 45 bumdes yang berhasil masuk klasifikasi Bumdes maju dalam satu tahun terakhir.
Baca juga: Ekspos Kajian BUMDes di Kabupaten Balangan, 45 BUMDes Terdata Aktif Jalankan Usaha
Baca juga: Diresmikan Wagup dan Bupati, Enam Pertashop Bumdes Resmi Hadir dan Beroperasi di Tapin
Baca juga: Dua BUMDes di Provinsi Kalsel Mendapat Apresiasi dari Kementerian Desa PDTT
Menariknya pula, ada Bumdes, yakni Bumdes di Desa Bukit Mulia yakni Bumdes berkah mulia, layak menjadi Bumdes Percontohan di Kalsel.
Sebab, menjadi salah satu desa dari tujuh desa di Indonesia, yang dianggap layak diusulkan sebagai Bumdes yang berkontribusi pembebasan kemiskinan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel, Zulkifli, Jumat (3/12/2021) mengapresiasi Bumdes yang berkembang bahkan yang mempunyai nilai prestasi seperti Bumdes Berkah Mulia di Tanah Laut.
Dijelaskan Zulkifli, Busdes tersebut bisa dianggap sukses dan menjadi percontohan karena mampu berkontribusi menghapuskan kemiskinan di wilayahnya. Dan ini akandiusulkan penghargaan di tingkat ASEAN.
Dijelaskan Zulkifli, Bumdes berkah mulia tersebut sudah punya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baik dan Desa ini bisa dijadikan model di desa-desa lainnya untuk menjadikan desa mandiri.
"Artinya boleh dikatakan tidak berharap 100 persen dari dana Desa sehingga desa tersebut menjadi desa mandiri," kata Zulkifli.
Dijelaskan Zulkifli, sektor yang digenjot dari Bumdes di desa tersebut yakni ada delapan usaha.
"Tapi yang paling utama yakni Catering kepada karyawan Arutmin. Dimana Bundes tersebut, jika ada lelang maka Bumdes ikut tandernya dan masuk menjadi pemasukan APBD Desa. Bahkan rata rata pertahun mampu sumbang ke PAD Desa sekitar Rp 250 juta per tahun," sebut Zulkifli.
Zulkifli menilai, bukan hanya karena segi Catering saja, tapi ada banyak imbas yang membuat perekonomian warga sekitar bergairah.
"Karena Catering pasokannya atau bahan dasarnya diambil dari masyarakat sekitar. Semisal sayur, ikan dan pertanian beras dan sejenisnya.
Ada multiplayer efek di sektor pertanian yang dirasakan dari masyarakat sekitar," sebutnya.
Selain itu, sambung Zulkifli, ada satu dari delapan desa di Indonesia pada November ini yang juga dinilai sudah terbebas dari kemeskinanan dan kelaparan, yakni di Desa Mandikapau Kabupaten Banjar.
Baca juga: Dua BUMDes di Provinsi Kalsel Mendapat Apresiasi dari Kementerian Desa PDTT