Makam Sultan Suriansyah Banjarmasin

Pemugaran Awal Makam Sultan Suriansyah Banjarmasin Berawal dari Musibah Datuk Tamin

Melansir Buku Panduan Ziarah dan Sejarah Wisata Religi Makam Sultan Suriansyah, lokasi makam dahulu berada di belakang rumah penduduk.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/kristin juli saputri
Makam Sultan Suriansyah, salah satu situs budaya yang religius di Banjarmasin. 

Datuk Tamin berpegang pada serpihan papan yang mengapung dan terombang ambing di tengah samudra.

Berhari hari di lautan, akhirnya beliau ditemukan oleh nelayan dan dibawa ke Pelabuhan Semarang.

Di Semarang beliau tinggal di rumah Habib Al-Mushawa seorang ulama sepuh yang sangat disegani di sana.

Beliau terkenal kasyaf dan sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya.

Suatu waktu sang Habib berkata kepada datuk Tamin, "kamu tau kenapa sampai kena musibah ini? "Tidak yaa habib".. jawab datuk Tamin.

Habib Al-Mushawa Pun berkata "Kamu ini keturunan orang besar, Kampung kamu itu banyak tokoh orang besar. Disana terdapat makam Raja Banjar dan anak keturunannya.

Baca juga: Di Museum Sultan Suriansyah Banjarmasin, Tersimpan Benda Peninggalan Raja Banjar

Bahkan di sana ada makam salah seorang anggota walisongo, Kyai Khotib Dai'yan dan beberapa tokoh ulama lainnya. Kenapa tidak terawat? Kenapa tidak kamu perhatikan..? Kamu kualat sama leluhurmu. Pulanglah..! cari makamnya, bersihkan dan rawatlah makam mereka, insyallah akan ada keberkahan nantinya di sana. Di kampungmu.."

Begitu pulang ke Banjarmasin, beliau mengajak masyarakat sekitar mencari keberadaan situs makam raja raja dan ulama besar ini.

Makam ditemukan setelah sebelumnya dilakukan berbagai pembersihan area sekitar makam dari semak, rumput dan belukar.

Untuk memperindah makam maka dibuatlah 2 buah cungkup kubah.

Kubah Sultan Suriansyah dan Ibundanya Ratu Galuh Intan Sari di sisi bagian barat.

Kubah Sultan Rahmatullah dan Sultan Hidayatullah di sisi timurnya makam beliau.

Selanjutnya dibikin pagar mengelilingi area makam, Untuk mengukir pagar, maka didatangkanlah tukang ahli/ pengukir dari kota Jepara.

Beberapa tukang dari Jawa melakukan pekerjaan ini pada masa itu.

Sampai akhirnya beberapa tukang itu menetap dan berketurunan di kampung Kuin.

Salah satu orang Jepara Jawa tengah itu bernama Mbah Juli yang makamnya terdapat di dalam kompleks Makam Sultan Suriansyah bagian Utara, berdampingan dengan makam Mangkubumi Aria Taranggana di sisi barat makam beliau.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved