Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Dkk Turun, Saat Tepat untuk Membeli Aset Kripto?
Momen penurunan harga bitcoin dkk ini justru dinilai menjadi saat tepat membeli aset kripto. Benarkah demikian? Berikut ini ulasannya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Harga aset kripto seperti bitcoin dan kawan-kawan masih tertekan. Hari ini, harga mayoritas 10 aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar terkoreksi.
Momen penurunan harga ini justru dinilai menjadi saat tepat membeli aset kripto. Benarkah demikian? Berikut ini ulasannya.
Seperti diketahui, hari ini harga bitcoin masih terkoreksi. Dilansir dari Coinmarketcap, pada perdagangan Senin pukul 09.15 WIB, 9 dari 10 aset kripto kapitalisasi terbesar mengalami penurunan harga, salah satunya bitcoin.
Pagi ini harga bitcoin terkoreksi 0,29 persen ke level 48.835 dollar AS atau setara Rp 703,2 juta (asumsi kurs Rp 14.400 dollar AS).
Kemudian, binance coin melemah 2,72 persen ke level 544 dollar AS atau setara Rp 7,8 juta. Tether pun turut terkoreksi tipis 0,07 persen ke level 1 dollar AS atau setara Rp 14.400.
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 6 Desember 2021, Anjlok Diikuti Kripto Lain
Baca juga: Harga Bitcoin Jumat 3 Desember 2021, Belum Bergerak Masih US$ 56.000 hingga US$ 57.000 Per Keping
Selanjutnya, kripto jenis solana terkoreksi sebesar 1,77 persen ke level 191,97 dollar AS atau setara Rp 2,7 juta. Kripto jenis cardano melemah 1,48 persen ke level 1,36 dollar AS atau setara Rp 19.584 per dollar AS.
Lalu kripto jenis USD coin terkoreksi 0,02 persen ke level 1 dollar AS atau setara Rp 14.400. Harga kripto jenis XRP menurun 3,25 persen ke level 0,801 dollar AS atau setara Rp 11.534.
Sementara itu, kripto jenis polkadot melemah 5,81 persen ke level 27,04 dollar AS atau setara Rp 389.376 dan kripto jenis terra turun 8,6 persen ke level 65,52 dollar AS atau setara Rp 943.488.
Adapun ethereum menjadi satu-satunya aset kripto dengan kapitalisasi besar yang mengalami kenaikan harga, yakni sebesar 1,53 persen ke level 4.159 dollar AS atau setara Rp 58,9 juta.
Pelemahan aset kripto selama beberapa sesi perdagangan terakhir disebabkan oleh kehadiran varian Covid-19 Omicron.
Pada 26 November 2021, bitcoin mencapai level terendah dalam 7 minggu belakangan, mendekati 54.00 dollar AS dan secara resmi memasuki wilayah pasar bearish.
Bearish sendiri diartikan sebagai fenomena penurunan mencapai 20 persen atau lebih dari level tertingginya.
Selain itu, harga aset kripto mulai jatuh karena pada investor menarik diri dari saham-saham teknologi, kemudian mencari obligasi. Hal ini mendorong imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun menjadi lebih rendah.
Beberapa saham teknologi yang turun antara lain, pabrikan mobil listrik asal AS, Tesla, yang turun sekitar 6 persen. Ketika saham teknologi ini mulai susut, para investor berhamburan dan mulai membongkar aset-aset kripto.
CEO Indodax: Momentum Tepat Untuk Membeli
Sementara itu, pasar aset kripto dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan harga lebih dari 20 persen yang menyebabkan para investor pemula di kripto merasa khawatir.
Namun hal ini malah dianggap peluang oleh CEO Indodax Oscar Darmawan.
Diketahui, pemberitaan mengenai Covid-19 varian Omicron yang pertama kali muncul di benua Afrika membuat harga Bitcoin, serta aset kripto lainnya banyak terdiskon karena adanya aksi jual dari beberapa investor yang merasa panik dan was was.
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan, koreksi harga aset kripto merupakan suatu hal yang wajar terjadi di dunia investasi dan para investor, khususnya investor pemula tidak perlu terlalu khawatir karena koreksinya masih di bawah 50 persen.
"Ini sesuatu yang sehat justru di dunia kripto pada saat terjadi koreksi, karena itu membantu membangun momentum kripto bisa naik lebih tinggi setelahnya," ucap Oscar, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 30 November 2021 Terpuruk, Gagal Bertahan di Level US$ 56.000
Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 56.000, Imbas Sentimen Pencalonan Powell di The Fed
"Yang penting investor selalu menggunakan uang dingin untuk bertransaksi di aset kripto, dan saya selalu tekankan hal tersebut dimanapun ketika diminta untuk memberikan tips untuk memulai bertransaksi aset kripto," sambung Oscar.
Oscar mengaku optimis ke depan aset kripto akan kembali naik, sebab kripto merupakan investasi yang baik ketika krisis terjadi karena tidak dipengaruhi pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintahan suatu negara.
Dengan adanya varian Omicron, Oscar melihat, kasus penurunan harga kripto sama dengan yang terjadi pada 2020 ketika awal terjadi kasus Covid di seluruh dunia, dan aksi jual ini sifatnya hanya sementara.
Dengan harga aset kripto yang sedang murah saat ini, kata Oscar, bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio dengan membeli aset kripto yang sudah terdaftar di Indodax.
"Setelah membeli, investor bisa menyimpan, dan menjual kembali apabila harga aset kripto nantinya naik," ucap Oscar. ( Kontan.co.id/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Aset Kripto Turun, CEO Indodax: Momentum Tepat Untuk Membeli.
