Update Erupsi Gunung Semeru

Total Sudah 45 Meninggal Dunia dan 9 Orang Hilang Akibat Erupsi Gunung Semeru

Total korban meninggal erupsi Gunung Semeru yang saat ini ditemukan adalah 45 korban meninggal, sementara 9 orang masih dalam pencarian.

ADEK BERRY / AFP
Anggota tim pencarian dan penyelamatan membawa seorang warga desa selama operasi di desa Sumberwuluh pada 6 Desember 2021 di Lumajang menyusul letusan gunung berapi dari Gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya empat belas orang. 

Sementara itu, kendala di lapangan terkait evakuasi meliputi turunnya hujan, kondisi dasar sungai yang saat ini masih berasap dan panas hingga terhambatnya lalu lintas jalan untuk proses evakuasi.

Ribuan Rumah di Lereng Semeru Akan Direlokasi ke Zona Aman, 2 Desa Dijadikan Alternatif Lokasi

Dikutip dari Tribun Jatim, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan memperioritaskan program relokasi bagi rumah yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, XL Axiata Pastikan Jaringan Aman dan Buka Layanan Gratis hingga SMS Donasi

Baca juga: Korban Erupsi Gunung Semeru Terus Bertambah, 34 Meninggal dan 17 Masih Dicari

Menurut Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, kurang lebih 2000 rumah akan direlokasi oleh pemerintah.

"Saat ini, kami masih melakukan pendataan, diperkirakan ada 2000 lebih rumah yang harus kami relokasi," jelasnya.

Diketahui, sebagian besar rumah yang terdampak erupsi mengalami rusak berat bahkan terkubur oleh material abu vulkanik dan lahar dingin Gunung Semeru.

Sementara untuk kebutuhan relokasi, Wabup mengatakan pihaknya membutuhkan sekitar 50 hektare lahan.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait lahan yang nantinya akan digunakan.

Dijelaskan Wabup, ada dua alternatif desa yang direncanakan menjadi lokasi relokasi, yaitu Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal Kecamatan Candipuro.

"Melihat peta tata ruang, peta kebencanaan, itu kami memilih yang zona aman, ada dua alternatif yaitu Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal," tuturnya.

Pihaknya juga tengah melakukan edukasi kepada masyarakat agar nantinya mau untuk direlokasi.

Mengingat pemukiman yang ditempati sebelumnya masuk dalam zona merah yang berpotensi jika Gunung Semeru kembali erupsi.

Gunung Semeru meletus, warga panik.
Gunung Semeru meletus, warga panik. (Twitter)

Sejarah Letusan Gunung Semeru

Pada Sabtu sore (4/12), Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas. Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.

Dilansir dari bnpb.go.id, catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved