Berita Kotabaru
Lahan Eks Kebakaran Kotabaru Mulai Digarap, Korban Dibangunkan Perumahan, Jadi Lokasi Percontohan
Korban kebakaran Kotabaru kini bisa berlega hati. Pemerintah, mulai membangunkan perumahan di lokasi eks kebakaran
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Sempat teronggok selama setahun, lahan kosong eks kebakaran di Kelurahan Kotabaru Tengah, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan mulai digarap.
Penggarapan lahan rencana pembangunan perumahan lebih kurang 100 unit, beberapa hari lalu mulai dikerjakan dengan pengurukan tanah karena sebelumnya eks lokasi itu tanah rawa.
Pekerjaan tahap rencana pembangunan perumahan warga akan menjadi area pencontohan karena posisinya berada di perkotaan, diakui Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kotabaru Selamat Riyadi.
Menurut Selamat Riyadi pengurukan tanah, secara teknis pembangunan rumah akan menggunakan cerucuk.
Baca juga: Korban Eks Kebakaran Kotabaru Tengah Segera Menerima Sertifikat Baru
Baca juga: Ditolak Sebagian Pemilik, Petugas Disperkim Kotabaru Ukur Ulang Tanah Eks Kebakaran Kotabaru Tengah
"Akan terlalu naif kalau membangun tidak pakai cerucuk. Karena bangunan bisa ambles. Sebab bukan area tanah keras. Saya jelaskan teknis secara umum," kata Selamat kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (15/12/2021).
Pun disinggung soal pertanyaan warga yang khawatir banjir jika teknis pembangunan dimulai dengan pengurukan tanah. Jelas Selamat, kemungkinan itu sudah diperhitungkan secara kajian teknis.
"Di situ kan ada sungai (sungai Kuin). Memang kalau diuruk wilayah sebaran akan berkurang dan debit air akan menumpuk di sungai. Ya, berpotensi meluap," terangnya.
Namun itu sudah diantisipasi melalui kajian teknis, dengan memasang gorong-gorong. Selain ada rencana normalisasi daerah aliran sungai (DAS) Kuin tembus Baharu.
"Bisa juga ditanya ke bagian teknisnya," imbuhnya.
Ditanya apakah ada rencana Pemerintah Daerah menormalisasi DAS di wilayah Bakti jalan Singabana, karena menurut keterangan warga dulunya kawasan itu wilayah DAS.
Selamat mengapresiasi, karena jika DAS Bakti dinormalisasi akan sangat membantu mengurangi debit tinggi air sungai di DAS Kuin.
"Bagus sekali kalau (DAS Bakti) tembusan Sungai Warik dinormalisasi. Bisa nanti disampaikan ke Pemerintah Daerah," tegas Selamat kepada banjarmasinpost.co.id.
Baca juga: Pakai Uang Bantuan ini, Warga Korban Kebakaran Kotabaru Mulai Dirikan Rumah Darurat
Sebelumnya salah seorang warga eks kebakaran diminta tanggapannya sempat mengkhawatirkan akan terjadi banjir jika pembangunan dengan sistem diuruk.
"Tapi kalau sudah dilakukan kajian teknis mengantisipasi, sip sudah itu. Mudah-mudahan tidak menyebabkan banjir," singkatnya. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
